Bareksa.com – Industri ritel tanah air kembali mendapat sorotan. Kali ini terkait dengan penghentian operasional dua gerai Matahari di Jakarta. Matahari pun bergerak cepat dengan menggelar potongan harga besar-besaran agar barang dagangannya masih bisa terjual.
Namun sebenarnya, para perusahaan ritel masih optimistis bisnisnya akan kembali pulih. Karena itu, beberapa perusahaan ritel justru sedang giat-giatnya melakuan ekspansi dengan penambahan gerai atau toko. (Baca juga : Dua Gerai Matahari akan Ditutup, Saham LPPF Justru Melesat. Apa Penyebabnya?)
Misalnya saja PT Hero Supermarket Tbk (HERO). Lima tahun tidak membuka gerai Hero baru, tahun ini perseroan merealisasikan pendirian gerai Hero di Bandung. Bahkan, Hero secara korporasi masih melakukan ekspansi gerai Giant, Guardian, dan IKEA.
“Kami akan mendirikan dua Giant Ekstra di Manado dan Malang. Sebanyak 14 toko baru Guardian juga hadir di Bali, serta satu Hero Supermarket di Bandung,” kata Presiden Direktur Hero Stephane Deutsch di Jakarta, Jumat, 15 September 2017.
Sebaran Gerai Hero Group
Sumber: Materi presentasi perseroan
Tak cuma Hero, pengelola gerai Watsons, PT Duta Intidaya Tbk (DAYA) bakal menambah 30 gerai pada 2018, lebih banyak dari target pendambahan gerai tahun ini sebanyak 25 gerai. Tahun depan perseroan akan kembali mengembangkan gerai di luar Pulau Jawa.
Presiden Direktur Duta Intidaya Lilis Mulyawati mengatakan, bahwa pereseroan menyasar ekspansi gerai di Jawa, Kalimantan dan Sulawesi. Di Kalimantan, Duta Intidaya bakal membuka gerai di dua kota besar.
“Kita akan buka di Balikpapan, Samarinda dan Makassar karena tipe konsumennya sesuai dengan target Watsons,” ujar Lilis.
Entitas milik Group Lippo, PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA) juga punya rencana ekspansi gerai meski sempat digoyang isu penunggakkan pembayaran kepada beberapa pemasoknya. Corporate Secretary Matahari Putra Prima Danny Kojongian menuturkan, hingga semester I tahun ini, perseroan sudah menambah 3 gerai Hypermart dan akan ditambah 2 gerai lagi pada semester II 2017 ini. (Lihat juga : Matahari Department Store Pertahankan Laba Di Tengah Turunnya Angka Penjualan)
"Begitu juga dengan gerai-gerai lain seperti Foodmart, SmartClub," imbuhnya. Penambahan gerai, lanjut Danny, karena perseroan percaya kondisi akan kembali membaik, seiring dengan berjalannya proyek infrastruktur pemerintah.
MAP Boga dan Aces
Rencana penambahan gerai juga dimiliki PT MAP Boga Adiperkasa Tbk (MAPB) dan PT Aces Hardware Indonesia Tbk (ACES). Direktur MAP Boga Fetty Kwartaty menyampaikan, perseroan akan merealisasikan ekspansi gerai Starbucks. (Baca : Aksi Boikot Terhadap Starbucks Seret Turun Harga Saham Mitra Adiperkasa)
Tahun ini, kata Fetty, rencana penambahan gerai Starbucks mencapai 60 unit. “Dan sampai saat ini baru terealisasi separuhnya,” ucap Fetty kepada Bareksa, pekan lalu. Artinya, ekspansi Starbucks tahun ini menyisakan 30 gerai lagi.
Namun Fetty tidak bisa menyampaikan secara detail di mana saja lokasi ekspansi gerai Starbucks itu. Yang jelas, dia menambahkan, total kebutuhan anggaran untuk ekspansi 60 gerai Starbucks diperkirakan mencapai Rp700 miliar hingga Rp750 miliar.
Tak mau kalah, Ace Hardware Indonesia yang pada 2 September 2017 menyampaikan akan membuka gerai ke 10 tahun ini, juga masih akan menambah sejumlah gerai lagi. Corporate Secretary Ace Hardware Helen Tanzil menuturkan, perseroan masih akan menambah sekitar 4-5 gerai pada sisa tahun ini.
“Itu bagian dari target penambahan 14-15 gerai tahun ini dengan total anggaran Rp300 miliar,” imbuh Helen. Helen bilang, gerai-gerai Aces masih akan berada di sekitar pulau Jawa. (Lihat juga : Total Simpanan Terus Naik Tembus Rp 5 ribu Triliun, Apakah Daya Beli Melemah?)