BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Setelah Tol Becakayu, Ini Daftar Lima Proyek Terbesar Waskita Karya

03 Oktober 2017
Tags:
Setelah Tol Becakayu, Ini Daftar Lima Proyek Terbesar Waskita Karya
Pekerja meratakan permukaan jalan beton di Proyek Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) ruas Bakauhuni-Terbanggi Besar di Desa Sabah Balau Lampung Selatan. Pembangunan jalan tol itu dilakukan oleh Konsorsium BUMN, yakni PT Hutama Karya (Persero), PT Pembangunan Perumahan (PP), PT Waskita Karya Tbk, PT Wijaya Karya Tbk, serta PT Adhi Karya Tbk

Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu Segera beroperasi di bulan ini sepanjang 8 kilometer dari 21 kilometer

Bareksa.com - Tol Bekasi-Cawang-Kampung Melayu (Becakayu) seksi 1b dan 1c sepanjang 8 kilometer segera beroperasi pada Oktober ini. Saat ini progres konstruksi yang menyambungkan Universitas Borobudur, Jakarta Timur hingga perempatan Jakasampurna itu telah mencapai 95,15 persen dengan pengadaan tanah 92,91 persen.

Sementara untuk seksi 1a yang menyambungkan ke Bekasi, ditargetkan selesai pada Maret atau April 2018. Saat ini pengadaan tanah untuk seksi 1a sudah mencapai 74,48 persen sedangkan konstruksinya 55 persen.

Tol Becakayu secara keseluruhan mencapai panjang 21,04 kilometer. Ruas ini terdiri dari 2 seksi yakni seksi 1 yang menyambungkan Casablanca dengan Jakasampurna sejauh 11 kilometer dan seksi 2 dari Jakasampurna ke Duren Jaya 10,04 kilometer. (Baca : Divestasi Ruas Tol Tertunda, Waskita Karya Pastikan Tidak Kesulitan Pendanaan)

Promo Terbaru di Bareksa

Proyek tol ini sendiri sudah dimulai sejak Tahun 1995 pada era Presiden Soeharto. Pembangunan Jalan Tol Becakayu kembali dilanjutkan pada Januari 2015 setelah mangkrak sejak 1998. Rencana pembangunan jalan tol tersebut digulirkan dengan tujuan mengurangi kemacetan di jalur Bekasi-Jakarta.

Pada 1996, PT Kresna Kusuma Dyandra Marga yang merupakan patungan empat perusahaan yang menjadi investor jalan tol Becakayu mendapatkan hak pengelolaan ruas tol ini. Pada 1998, Indonesia didera krisis moneter yang memporak-porandakan berbagai aspek ekonomi di tanah air. Proyek jalan tol ini pun ikut terkena imbasnya hingga akhirnya mangkrak. (Lihat : Saham 4 BUMN Kontruksi Ini Longsor Padahal Kinerja Cemerlang, Mana Lebih Unggul?)

Illustration

Sumber : Perusahaan

Pada 2013 kementerian yang waktu itu masih bernama Kementerian Pekerjaan Umum (PU), menggelontorkan dana Rp 350 miliar untuk membantu proses pembebasan lahan jalan tol ini.

Akhirnya, baru pada Oktober 2014, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sektor konstruksi PT Waskita Karya lewat anak usahanya PT Waskita Toll Road mengambil alih sebagian besar saham Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) atau pengelola Jalan Tol Becakayu PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. Lewat akuisisi saham dengan nilai transaksi mencapai Rp 240 miliar ini, Waskita Toll Road langsung menguasai kepemilikan 60 persen atas PT Kresna Kusuma Dyandra Marga. (Baca : Waskita Karya Kembali Tawarkan 10 Ruas Tol ke Investor, WSKT Siapkan Langkah Ini)

Illustration

Sumber : Perusahaan

Sebagai informasi tambahan, nilai kontrak baru Waskita yang sudah diperoleh sampai dengan minggu pertama September 2017 adalah Rp 43 triliun, yang masih didominasi oleh proyek infrastruktur khususnya jalan tol. (Baca : Sepekan Terakhir Anjlok, Saham Waskita Beton Tergolong Murah. Saatnya Beli WSBP?)

Illustration

Sumber : Perusahaan

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua