Indeks Pertambangan Tumbuh 33,9 Persen, Saham Batu Bara Ini Untung 4 Kali Lipat

Bareksa • 29 Aug 2017

an image
Petugas memantau heavy dump truck yang mengangkut batu bara di kawasan tambang batu bara milik Adaro, Tabalong, Kalimantan Selatan. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan

Sejumlah saham batu bara lainnya juga naik 37-222 persen dalam satu tahun terakhir

Bareksa.com – Indeks saham sektor pertambangan (mining) yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat kenaikan yang cukup besar dalam waktu satu tahun terakhir, indeks sektor mining tumbuh 33,94 persen mencapai level 1.522,29 hingga kemarin dari awal tahun 1.136,52.

Namun, tak semua saham yang berada dalam sektor ini tumbuh baik. Berdasarkan data Bareksa, tercatat sejumlah saham naik signifikan bahkan lebih dari empat kali lipat

Salah satu saham yang paling fenomenal adalah PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID), yang secara tahunan, saham DOID sudah memberi return 309 persen hingga 28 Agustus 2017. Pada periode ini, saham DOID berada pada level Rp 1.000 per saham dari sebelumnya berada di level Rp 244 per saham.

Grafik: Indeks Pertmbangan Selama 1 Tahun

Sumber: Bareksa.com

Saham DOID ini pun jadi satu-satunya saham sektor mining yang memberi return lebih dari 300 persen. Sementara itu, delapan saham lainnya baru memberi return 37,7 persen hingga 222 persen. Di sini, saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) masuk dalam daftar.

Mengacu pada perdagangan selama satu tahun, saham BUMI telah memberi return 222,08 persen. Harga saham perusahaan Grup Bakrie ini sudah mencapai Rp 248 per saham dari Rp 77 pada awal tahun.

Tabel: Kenaikan Harga Saham Pertambangan

Sumber: Bareksa.com

Menguatnya saham-saham tambang ini terdorong sentimen peningkatan harga batu bara dunia. Harga batu bara global di pelabuhan Newcastle, Australia sudah mencapai US$ 85,67 per metrik ton pada Juni 2017, naik 32,9 persen selama satu tahun dari sebelumnya US$ 64,42 per metrik ton.

Grafik: Pergerakan Harga Batu Bara Australian Thermal (US$/metrik ton)

Sumber: Indeks Mundi