BEI Belum Tahu Detail Rencana PADI Akuisisi Saham Bank Muamalat
Minna Padi akan menempuh jalan panjang berliku untuk menjadi pemegang 51 persen saham Bank Muamalat
Minna Padi akan menempuh jalan panjang berliku untuk menjadi pemegang 51 persen saham Bank Muamalat
Bareksa.com – Bursa Efek Indonesia mengaku belum mengetahui detail rencana PT Minna Padi Investama Indonesia Tbk (PADI) membeli 51 persen saham PT Bank Muamalat Indonesia Tbk. Hingga saat ini belum ada pembicaraan antara bursa dengan Minna Padi terkait kemungkinan perseroan menggalang dana dari pasar modal untuk membiayai kebutuhan dana akuisisi.
Dalam rencana penambahan modal melalui hak memesan efek terlebih dahulu (HMETD) atau rights issue Bank Muamalat, Minna Padi menjadi pembeli siaga.
Direktur Utama BEI, Tito Sulistio menjelaskan, apabila Minna Padi berhasil mendapatkan persetujuan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menjadi pembeli siaga dalam rights issue Bank Muammalat, maka perseroan bisa meyakinkan otoritas dengan kemampuan finansialnya. (Baca : Meroket 4 Kali Lipat Jelang Akusisi Bank Muamalat, Bagaimana Kinerja PADI?)
Promo Terbaru di Bareksa
“Tetapi kalau semua pemegang saham Bank Muamalat ternyata mengeksekusi hak saham barunya, Minna Padi tidak akan menjadi pemegang saham Bank Muamalat,” katanya di Jakarta, Jumat, 2 September 2017.
Di samping itu, bisa saja Minna Padi hanya me-arranger transaksi penjualan saham Bank Muammalat. Hal itu terjadi apabila Minna Padi mengeksekusi saham baru Bank Muammalat, kemudian menjual kembali saham yang baru diperolehnya di pasar.
Jalang Panjang Berliku PADI Akuisisi Bank Muamalat
Minna Padi akan menempuh jalan panjang berliku untuk menjadi pemegang 51 persen saham Bank Muamalat. Selain harus mendapat persetujuan pemegang saham, Minna Padi akan melalui proses fit and proper test di Otoritas Jasa Keuangan (OJK). (Lihat : Bank Muamalat Proses Penambahan Modal Baru, Ini Pergerakan Saham PADI)
Minna Padi juga masih memutar otak guna mencari skema terbaik dalam menghimpun dana sebesar Rp 4,5 triliun sesuai dengan nilai pengambilan 51 persen saham Bank Muamalat. “Kami akan meminta persetujuan pemegang saham melalui RUPS pada bulan depan,” ungkap Direktur Utama Minna Padi Djoko Joelianto kepada Bareksa belum lama ini.
Sejauh ini, Djoko memperkirakan, perseroan akan mendapatkan dana Rp 4,5 triliun dari pemegang saham pengendali. Yang pasti, persetujuan dari pemegang saham tidak cukup bagi Minna Padi untuk jadi pemegang saham Bank Muamalat.
Karena, lanjut Djoko, Minna Padi juga akan melalui fit and proper test. “Kalau semua sudah terpenuhi, OJK akan kasih,” kata dia.
Karena itu, Djoko belum bisa menyampaikan bagaimana rencana Minna Padi untuk mengembangkan Bank Muamalat. Djoko menyampaikan, karena semua masih dalam proses, maka nantinya jika terealisasi maka perseroan dan Bank Muamalat akan duduk bersama untuk rencana ke depan. (Baca : Jalan Panjang PADI Kuasai Bank Muamalat, Ada Indikasi Insider Trading?)
9 Perusahaan akan IPO
Sementara itu, BEI mencatat sebanyak sembilan perusahaan dalam pipeline yang akan melangsungkan penawaran umum perdana (initial public offering/ IPO) saham tahun ini. Di luar pipeline, ada dua perusahaan yang akan mencatatkan sahamnya di BEI pekan depan.
Sepanjang tahun ini jumlah perusahaan baru yang mencatatkan sahamnya di BEI sebanyak 22 emiten. Jika seluruh perusahaan dalam pipeline melangsungkan IPO saham tahun ini, maka total ada 33 emiten saham baru pada 2017, sedikit lebih rendah dari target tahun ini sebannyak 35 perusahaan.
Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia, Samsul Hidayat, mengatakan sejauh ini belum ada perusahaan yang menyatakan bakal mengundurkan rencana IPO sahamnya.
“Dari dua perusahaan yang akan listing pekan depan satu di antaranya Trisula,” ujar Samsul di Jakarta, Jumat, 29 September 2017. (Lihat : OJK Belum Terima Pengajuan Izin Akuisisi PADI atas Bank Muamalat)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.