BRI Umumkan Stock Split, Saham BBRI Tertekan Dijual Asing Rp 7,8 Miliar
Sebelum pengumuman stock split, saham BBRI rally dalam 6 hari perdagangan
Sebelum pengumuman stock split, saham BBRI rally dalam 6 hari perdagangan
Bareksa.com – PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (BBRI) mengikuti jejak PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) untuk memecah nilai saham alias stock split. Untuk merealisasikan rencana itu, manajemen BRI akan menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa, pada 18 Oktober mendatang.
Dalam pengumuman RUPSLB yang dipublikasikan hari ini (Selasa, 26 September 2017), manajemen BRI akan memecah nilai nominal saham dari Rp 250 menjadi Rp 50. Artinya, rasio stock split saham BBRI adalah 1:5.
Namun berbeda dengan Bank Mandiri, aksi memecah nominal nilai saham bukan yang pertama bagi BRI. Perseroan pernah melakukan hal serupa pada 2011 silam. Saat itu, nilai nominal saham BBRI dipecah dari Rp 500 menjadi Rp 250. (Baca : Laba Melonjak, Saham Empat Bank Besar Ini Diborong Investor Asing)
Promo Terbaru di Bareksa
Stock split yang pernah dilakukan BBRI berlangsung pada 11 Januari 2011. Saat itu, saham BBRI menutup hari pertama perdagangan nilai nominal saham baru pada level Rp 4.800. Dengan demikian, harga saham BBRI sejak stock split pada 11 Januari 2011 hingga 25 September 2017 sudah tumbuh 226,56 persen menjadi Rp 15.675.
Sayang, seiring dengan pengumuman stock split kali ini, saham BBRI justru mengalami tekanan setelah sebelumnya rally dalam kurun waktu 6 hari perdagangan. Saham BBRI hingga pukul 11:04 WIB hari ini turun 0,48 persen menuju level Rp 15.600 per saham.
Penurunan saham BBRI terjadi setelah sempat menyentuh level Rp 15.725 dengan level terendah Rp 15.525 per saham. (Lihat : Pembentukan Holding 8 BUMN Bank dan Jasa Keuangan Diprediksi Rampung Tahun Depan)
Grafik: Pergerakkan Saham BBRI Sejak Stock Split 11 Januari 2011 – 25 September 2017
Sumber: Bareksa.com
Dari transaksi saham BBRI jelang penutupan sesi I hari ini, tercatat nilainya sudah mencapai Rp 64,2 miliar. Catatan itu merupakan hasil dari jual beli 41.157 lot saham dengan frekuensi 1.300 kali.
Saham berkapitalisasi pasar Rp 380,99 triliun ini juga dalam posisi net sell investor asing dengan nilai Rp 7,84 miliar. (Baca : Kata Dirut BBRI dan BBTN Soal Implementasi Holding BUMN Bank dan Jasa Keuangan)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.385,6 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,56 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.085,51 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.854,58 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.288,82 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.