Bareksa.com- Setelah naik 95 persen dalam 3 hari, harga saham PT Trada Martime Tbk (TRAM) anjlok 12 persen. Namun investor asing masih tercatat melakukan pembelian bersih Rp 459 juta.
Saham TRAM turun 11,2 persen menjadi Rp 175 dari sebelumnya Rp 197 persen. Turunnya harga saham TRAM tertekan aksi jual-beli yang dilakukan oleh MIrae Aset Securities (YP) yang emnjual 1,2 juta lot saham TRAM pada harga rata-rata Rp174,7 per saham senilai Rp 21,3 miliar. Namun YP juga tercatat membeli saham sebanyak 1,1 juta lot saham pada harga rata-rata Rp 176,8 per sham senilai Rp 19,5 miliar.
Grafik: Saham TRAM Secara Intraday
Sumber: Bareksa.com
Selain YP, Indopremier Securities (PD) juga melakukan hal yang saham. PD menjual 430 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 178,8 per saham dengan nilai transaksi Rp 7,7 miliar, tapi PD juga membeli 330 ribu lot saham senilai Rp 5,8 miliar.
Sementara jika dari transaksi investor asing, saham TRAM paling banyak dibeli melalui broker Credit Suisse Securities (CS) yang membeli 20 ribu lot saham pada harga Rp 175 per saham senilai Rp 350 juta
Sebelumnya saham TRAM naik 95 persen dalam tiga hari karena terdorong sentimen bahwa perseroan telah menjual kapal dan mendapatkan suntikan dana tambahan dari pemegang saham untuk menjadi modal TRAM dalam melunasi utang kepada Bank ICBC. Utang jatuh tempo 2015 itu sebesar US$ 8.276.692 ditargetkan lunas pada 30 September 2017.
Porsi utang TRAM sebesar itu terbagi kepada dua pihak. Untuk perseroan sendiri sebesar USD 4.003.590 dan anak usaha yaitu PT Agate Bumi Tanker sebesar USD 4.273.102.
Direktur TRAM, Asnita Kasmy, kepada Bursa Efek Indonesia (BEI) memaparkan bahwa sumber dana digunakan untuk menyelesaikan utang kepada kreditur adalah dana hasil dari penjualan kapal-kapal dan dana pinjaman dari pemegang saham.
Adapun pada periode tersebut YP juga tercatat melakukan pembelian saham TRAM sebanyak 6,2 juta lot pada harga rata-rata Rp 160,3 per saham senilai Rp 99,1 miliar dan berhasil melepas 6,7 juta lot saham TRAM pada harga rata-rata Rp 159,5 per saham dengan nilai transaksi Rp 106,8 miliar.