Tetapkan 3 Tersangka Terkait Kerusuhan, Freeport Tetap Beroperasi Normal

Bareksa • 21 Aug 2017

an image
Sejumlah kendaraan roda dua milik karyawan PT Freeport Indonesia tergeletak pasca dirusak karyawan korban PHK PT Freeport yang berunjuk rasa di Cek Point Mile 28, Timika, Papua, Sabtu (19/8). Karyawan korban PHK tersebut kecewa karena persoalan hubungan industrial antara pekerja dan manajemen tidak kunjung selesai. (ANTARA FOTO/Spedy Paereng)

Kerusuhan terjadi saat ratusan mantan karyawan PT Freeport Indonesia mogok dan menyerbu Check Point 28, Timika

Bareksa.com - PT Freeport Indonesia mengutuk kerusuhan yang dilakukan massa di ruas jalan utama PT Freeport yang menghubungkan Pelabuhan Amamapare-Timika-Tembagapura, dekat Check Point 28 dan Terminal Bus Gorong-goring Timika.

"Perusahaan bersama otoritas lokal mengutuk aksi melawan hukum yang dilakukan massa," kata Vice President Corporate Communication PT Freeport Indonesia Riza Pratama melalui keterangan tertulis, Minggu (20/8/2017).

Riza mengatakan, pihaknya mendukung dan memberi penghargaan kepada aparat keamanan atas respons cepat menangani keadaan.

Kerusuhan terjadi saat ratusan mantan karyawan PT Freeport Indonesia mogok dan menyerbu Check Point 28 di samping Bandara Mozes Kilangin Timika, Sabtu (19/8/2017) siang waktu setempat.

Dalam kerusuhan itu, massa membakar sejumlah peralatan dan fasilitas perusahaan serta mobil dan sepeda motor. Setidaknya empat karyawan kontraktor cedera ringan akibat kerusuhan ini dan telah dirawat di fasilitas kesehatan milik Freeport Indonesia.

Tiga mantan karyawan PT Freeport Indonesia ditetapkan sebagai tersangka terkait kerusuhan tersebut.

Grafik : Kontribusi Revenue 2016 Terhadap Freeport McMoran 

Sumber : Bloomberg, diolah Bareksa

Mengutip IQPlus, EVP Sustainable Development PT Freeport Indonesia, Sony Prasetyo menyatakan operasi perusahaan PT Freeport akan segera berjalan normal pada Senin (21/8), setelah aksi anarkis mantan karyawan perusahaan tambang asal Amerika itu di Timika, Papua pada Sabtu (19/8).

"Besok perusahaan sudah berjalan normal meskipun masih ada bekas puing-puing tapi kita usahakan untuk normal," kata Sony di Timika, Minggu malam.

Menurut dia, saat ini pihak perusahaan sedang melakukan pembenahan serta pemulihan usai aksi perusakan aset perusahaan oleh mantan karyawan Freeport pada Sabtu (19/8), dengan membersihkan sisa-sisa dan berusaha kembali pada normal termasuk memperbaiki kerusakan yang ada.

"Sekarang yang penting operasi perusahaan jangan terhenti terutama dilihat dari pengiriman karyawan ke atas (Tembagapura) dan pengiriman logistik," ujarnya.

Sony mengatakan setelah insiden perusakan dan pembakaran aset Freeport, manajemen mengentikan sementara konvoi bus yang mengantar karyawan ke Tembagapura atas pertimbangan dan saran dari pihak keamanan.

Terkait kemungkinan adanya permintaan penambahan personil keamanan di area operasi Freeport menurut Sony pihaknya menyerahkan sepenuhnya kepada pihak keamanan.

"Saya kira dari peristiwa tadi malam pihak keamanan akan lakukan evaluasi, kita akan ikut saja apakah ada penambahan atau tidak," ujar dia.