Bareksa.com- Sepekan terakhir, beberapa kasus karyawan di gerai PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) atau Alfamart, yang melanggar kode etik saat bekerja ramai dibicarakan di media sosial. Lantas apakah hal tersebut mempengaruhi pergerakan harga sahamnya?
Grafik: Pergerakan Harga Saham AMRT Secara Intaday
Sumber: Bareksa.com
Dari pantauan Bareksa, harga saham AMRT dalam waktu seminggu tetap dapat naik 2 persen menjadi Rp 685 dari sebelumnya Rp 675. Meskipun harga saham naik 2 persen namun transaksi saham AMRT dapat dibilang sedikit jika dibandingkan jumlah saham yang beredar di masyarakat.
Dalam sepekan saham AMRT hanya ditransaksikan sebesar Rp 1,5 miliar dengam volume sebanyak 21.516 lot, padahal jumlah saham yang beredar mencapai 197 juta lot saham.
Sedikitnya jumlah saham yang ditransaksikan menunjukkan likuiditas saham AMRT sangat kecil.
Adapun pembeli saham terbesar dilakukan melalui Macquarie Sekuritas (RX) sebanyak 21.030 lot saham pada harga rata-rata Rp 683,7 per saham senilai Rp 1,4 miliar.
Sementara pembeli terbesar berikutnya adalah Indopremier Sekuritas (PD) sebanyak 164 lot senilai Rp 11,3 juta.
Sebelumnya beredar video di media sosial bahwa perempuan berseragam Alfamart duduk di dalam freezer nugget.
Pihak Alfamart kemudian mempublikasikan permintaan maaf soal ulah karyawannya. Meski begitu, Alfamart tidak memerinci kejadian di balik pernyataan permintaan maaf itu.
"Alfamart sangat menyesalkan tindakan yang dilakukan salah seorang karyawan kami yang tidak hanya telah melanggar nilai-nilai perusahaan, tetapi juga sangat bertentangan dengan komitmen memberikan layanan terbaik bagi setiap konsumen," demikian bunyi pernyataan Alfamart yang dimuat di Twitter, Instagram, dan Facebook yang terverifikasi,