Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk (RALS)
RALS merevisi target pertumbuhan pendapatan dari penjualan perseroan tahun ini dari semula 8 persen setahun menjadi hanya sekitar 0,41 setahun atau dapat dikatakan pertumbuhannya stagnan dibanding tahun lalu.
Suryatno, Direktur Ramayana Lestari Sentosa, mengatakan, perseroan memutuskan memangkas target awal pertumbuhan tahun ini menimbang adanya pelemahan daya beli di masyarakat.
“Tahun ini kami canangkan flat dibandingkan tahun lalu. Berbeda dari proyeksi awal tahun 8 persen, kami revisi itu,” katanya, Rabu 9 Agustus 2017.
PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS)
Anak usaha PGAS yakni PT Saka Energi Indonesia bakal mencatatkan kesepakatan untuk menarik pinjaman sindikasi perbankan senilai US$250 juta pada September.
Direktur Keuangan PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. Nusantara Suyono mengakui adanya rencana pinjaman perbankan yang akan dilakukan Saka Energi, namun belum berjalan hingga saat ini. Targetnya, proses pinjaman bisa selesai pada September 2017.
PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP)
SIMP akan segera memulai pembangunan pabrik pengolahan bijih kakao di Purwakarta, Jawa Barat dengan nilai investasi sekitar US$60 juta pada Oktober 2017. Targetnya pabrik tersebut bisa beroperasi pada tahun 2019.
Menurut Direktur Salim Ivomas Pratama Tan Agustinus Dermawan, kapasitas pabrik senilai US$60 juta itu masih dihitung oleh Daito Cacao sebagai pelaksana teknis pembangunan pabrik. Adapun mayoritas produknya akan dipasarkan di dalam negeri. Pasalnya, industri makanan domestik sedang bertumbuh.
PT Elnusa Tbk (ELSA)
ELSA meraih tambahan kontrak jasa servis di industri minyak dan gas bumi senilai Rp1 triliun. Saat ini, perseroan telah mengantongi kontrak senilai lebih dari Rp4,5 triliun.
Kontrak baru tersebut adalah pengerjaan seismik 3D lepas pantai untuk proyek Repsol di blok Andaman. Selain itu, perseroan juga meraih kontrak selama 5 tahun dengan BP untuk proyek operasi dan perawatan (operation and maintenance/O&M). ELSA juga menggarap seismik beserta O&M untuk proyek ConocoPhilips di Kuala Karun, Kalimantan Tengah.
PT Waskita Karya Tbk (WSKT)
Emiten konstruksi milik negara ini mengobral kepemilikan atas 9 ruas jalan tol. Dalam paparan publik di Bursa Efek Indonesia, Rabu 9 Agustus 2017 WSKT menyampaikan progres divestasi yang telah direncanakan sejak tiga bulan lalu.
Menurut Direktur Utama WSKT Muhammad Choliq ada 9 ruas tol yang akan dijual. Bulan Agustus ini, proses divestasi ini sedang dalam proses tender. Financial close jatuh pada September mendatang.
Langkah ini menurut Choliq diambil mengingat kebutuhan perusahaan yang semakin mendesak. Saat ini, WSKT sedang dikejar target perampungan 1.260 kilometer panjang jalan tol sebelum tahun 2019.
PT Astra International Tbk (ASII)
Anak usaha ASII berminat untuk mengakuisisi sebagian saham ruas jalan tol yang akan dilelang oleh BUMN konstruksi PT Waskita Karya (Persero) Tbk.
Direktur Astra International Paulus Bambang Widjanarko menuturkan anak usaha perseroan, PT Astratel Nusantara masih fokus untuk merampungkan tiga ruas jalan tol yang masuk tahap pembangunan yakni tol Kunciran-Serpong, Serpong-Balaraja, dan Semarang-Solo.
Adapun ruas tol Mojokerto-Kertosono seksi 1, 2, 3, sudah selesai dan menunggu peresmian oleh pemerintah. Selain itu, perseroan terbuka untuk mengambil peluang akuisisi ruas jalan tol yang dilelang oleh kontraktor jalan tol, baik BUMN maupun swasta.