Bareksa.com – PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) berencana untuk memecah nilai saham alias stock split dalam waktu dekat. Rencana tersebut akan dibahas pada rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) perseroan pada 21 Agustus 2017.
Melalui keterbukaan informasi perseroan pada 28 Juli 2017, stock split saham BMRI dilakukan dari nilai nominal Rp 500 menjadi Rp 250 per saham. Artinya, rasio stock split BMRI adalah 1:2. Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rohan Hafas mengungkapkan, langkah memecah nilai saham karena harga saham sudah terlalu tinggi.
“Jadi kami lakukan stock split. Dengan tujuan bisa menjangkau investor ritel dan meningkatkan likuiditas,” ujar Rohan di Jakarta, Selasa, 8 Agustus 2017.
Rohan menambahkan, keputusan untuk melakukan stock split tersebut berdasarkan keinginan manajemen dan pemegang saham perseroan.
Mengacu pada tanggal pengumuman rencana stock split, saham BMRI sejak pertama kali diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) sudah naik 1.881,48 persen. Saat IPO, harga saham perdana BMRI Rp 675 dan menjadi Rp 13.375 per saham.
Sementara sepanjang tahun ini hingga 7 Agustus 2017, saham BMRI mengalami kenaikan 13,82 persen dari Rp 11.575 menjadi Rp 13.175.
Grafik: Pergerakan Saham BMRI Sejak IPO 14 Juli 2003 – 28 Juli 2017
Sumber: Bareksa.com
Wakil Direktur Utama Bank Mandiri Sulaiman Arif Arianto juga membenarkan rencana itu. Sulaiman berharap, semakin banyak investor ritel yang berinvestasi pada saham BMRI setelah perseroan melakukan stock split.
Pengganti Wimboh
Sejalan dengan rencana stock split, Rohan juga menuturkan, RUPSLB perseroan juga akan membahas penggantian manajemen. Salah satunya calon pengganti Wimboh Santoso sebagai Komisaris Utama Bank Mandiri.
Wimboh yang telah resmi menjabat sebagai Ketua Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK), otomatis keluar dari jajaran komisaris Bank Mandiri. “Pada 21 Agustus juga akan membahas pengganti Wimboh. Calonnya belum tahu, itu urusannya pemegang saham,” ujar Rohan.
Selain itu, bisa jadi Bank Mandiri juga akan mencari pengganti Pahala N. Mansury sebagai Direktur Finance & Treasury. Seperti diketahui, Pahala saat ini resmi menjabat sebagai Direktur Utama PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk (GIAA).
Sampai saat ini, urusan keuangan Bank Mandiri dialihkan sementara ke Direktur Utama Kartika Wirjoatmodjo. Sementara urusan treasury dialihkan ke Royek Tumilaar yang juga menjabat sebagai Direktur Wholesale Banking Bank Mandiri.