Bareksa.com – Nasib saham PT Energi Mega Persada Tbk (ENRG), unit usaha Grup Bakrie yang bergerak di bidang eksplorasi, pengembangan dan produksi minyak dan gas bumi, mengingatkan kembali bagaimana pergerakan saham PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (UNSP) di hari pertama harga perdana setelah aksi reverse stock. Saat itu, harga saham UNSP yang berubah menjadi Rp 500 pada 15 Maret 2017 ditutup turun 20,4 persen ke level Rp 398. UNSP juga merupakan unit usaha Grup Bakrie.
Penurunan saham UNSP setelah reverse stock berlangsung pada hari kedua. Penurunannya sebesar 21,61 persen ke level Rp 312 setelah dibuka pada level Rp 400.
Namun pada hari ketiga, saham UNSP mulai rebound. Tepatnya pada 17 Maret 2017, saham UNSP menjadi Rp 366 atau naik 17,31 persen. Dan sejak saat itu hingga sekarang, saham UNSP terus bergerak turun.
Hingga 25 Juli 2017, saham UNSP berada pada level Rp 199 atau telah mengalami penurunan 60,2 persen dari harga perdana reverse stock. Pada hari ini (Rabu, 26 Juli 2017), saham UNSP masih bersender di level Rp 199.
Grafik: Pergerakan Saham UNSP Sejak Reverse Stock 15 Maret 2017 – 25 Juli 2017
Sumber: Bareksa.com
Apakah saham ENRG akan mengalami nasib yang sama dengan UNSP?
Saat keduanya baru mengumumkan rencana reverse stock, baik saham UNSP dan ENRG sama-sama anjlok. Saat itu, tepatnya pada pertengahan Februari 2017, saham UNSP yang sempat menyentuh Rp 80 langsung meluncur ke Rp 50.
Begitu juga saham ENRG. Pengumuman rencana reverse stock pun membawa saham ENRG ke Rp 50. Padahal pada awal Februari, saham ENRG juga sempat menyentuh level tertingi Rp 80. Bahkan pada akhir Januari 2017, saham ENRG juga pernah menyentuh Rp 82.
Grafik: Pergerakan Saham ENRG Sepanjang Februari 2017
Sumber: Bareksa.com