ELSA Anjlok 42,3 Persen dalam 4 Bulan, Elnusa Optimistis atas 2 Kontrak Seismik
Beberapa tender jasa penunjang hulu minyak dan gas (migas) yang Elnusa dapat berupa proyek seismik 2D dan 3D
Beberapa tender jasa penunjang hulu minyak dan gas (migas) yang Elnusa dapat berupa proyek seismik 2D dan 3D
Bareksa.com – Harga saham PT Elnusa Tbk (ELSA) cenderung bergerak downtrend dalam 4 bulan terakhir. Terhitung sejak posisi tertingginya pada 11 April 2017, harga saham dengan lini bisnis jasa penunjang hulu minyak dan gas ini telah melemah hingga 42,3 persen.
Salah satu faktor yang menjadi katalis negatif di saham ini disebabkan oleh langkah manajemen yang masih menanti hasil atas dua proyek seismik yang sedang dijajaki. Hal tersebut membuat para investor cenderung cemas . Meski begitu, Budhi Nugraha Pangaribuan, Direktur Pengembangan Usaha ELSA mengatakan kalau kedua proyek itu tembus, besar kemungkinan target kontrak baru US$ 500 juta tahun ini bakal terpenuhi.
Elnusa belum bisa membeberkan detail dua kontrak baru yang dinanti. Sejauh ini, Elnusa telah mengantongi kontrak baru senilai US$ 400 juta atau setara dengan 80 persen target kontrak baru.
Promo Terbaru di Bareksa
Beberapa tender jasa penunjang hulu minyak dan gas (migas) yang Elnusa dapat berupa proyek seismik 2D dan 3D. Proyek 2D mereka misalnya ada di Sei Linsing, Sumatra Selatan dan Kalimantan Tengah.
Sebelumnya kapal seismik Elnusa yang bernama Elsa Regent juga telah mengerjakan proyek seismik 2D di Abar-Anggursi di Laut Jawa. Ada pula proyek seismik 2D lain untuk PSG Badan Geologi ESDM di Selaru, Maluku. Sementara proyek 3D Elnusa misalnya di Klamasosa, Papua Barat. Perusahaan itu juga tengah mengerjakan proyek seismik 3D di Andaman, Provinsi Aceh.
Meskipun target pencapaian kontrak baru seakan mulus tanpa hambatan, Elnusa tak mengelak industri migas masih penuh tantangan. Mereka mengaku, sejumlah klien bisnis menunda proyek.
Grafik : Penurunan Harga saham ELSA 4 bulan terakhir
Sumber : Bareksa.com
Kinerja Elnusa pada semester I 2017 juga tak atraktif. Pendapatan mereka sebesar Rp 1,99 triliun, masih terhitung naik 16,37 persen dibandingkan semester I 2016. Namun laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk atau laba bersih menyusut 90,03 persen menjadi Rp 14,44 miliar
Manajemen Elnusa menjelaskan, penyebab laba bersih melorot karena proyek Andaman menyedot anggaran jumbo sepanjang semester I. Hanya saja mereka yakin laba semester II bakal meningkat seiring dengan selesainya pengerjaan proyek.
Maka dari itu Elnusa terus mengikuti perkembangan bisnis seismik laut. "Terlibat di setiap tender seismik laut yang ada dan sekaligus memberikan masukan dan solusi untuk permasalahan seismik laut," tutu Budhi Nugraha Pangaribuan.
Kegunaan Kapal Seismik
Kapal seismik digunakan untuk mendukung kegiatan eksplorasi minyak dan gas (migas), mengingat masih banyak cadangan migas nasional di laut dalam yang dapat digarap secara optimal. Saat ini, hanya sedikit perusahaan nasional yang memiliki kompetensi di bidang marine seismik dan segelintir kapal seismik berbendera Indonesia yang berkarya di laut Indonesia.
Kapal tersebut memiliki kapasitas untuk membawa 12 streamer dengan panjang setiap streamer mencapai 10 kilometer. Dengan demikian, kapal ini sangat ideal untuk melakukan pekerjaan survei seismik di area lautan luas dan dalam. Streamer ini juga mampu menghasilkan gambar 3D seismik bawah permukaan dengan kualitas dan keakuratan yang sangat tinggi.
Selain untuk seismik, kapal tersebut memenuhi spesifikasi maritim sehingga dapat dipergunakan juga untuk survei geologi dan geofisika, survei lingkungan dan perikanan, dan kegiatan penunjang kelautan lain.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.