BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Marketing Sales DILD di Semester I 2017 Tembus Rp 1,1 Triliun, Ini Rinciannya

Bareksa18 Juli 2017
Tags:
Marketing Sales DILD di Semester I 2017 Tembus Rp 1,1 Triliun, Ini Rinciannya
Suasana kawasan industri Ngoro Industrial Park (NIP) milik PT Intiland Development Tbk (DILD)

Hingga akhir 2017, Intiland menargetkan marketing sales Rp 2,3 triliun

Bareksa.com - Perusahaan pengembang properti, PT Intiland Development Tbk (DILD), membukukan marketing sales sebesar Rp 1,1 triliun sepanjang semester I 2017. Angka itu meningkat 10 persen dari perolehan marketing sales di semester I 2016 yang sebesar Rp 1 triliun. Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland, Archied Noto Pradono, menuturkan bahwa pencapaian itu masih dalam ekspektasi manajemen.

“Penilaian ini sesuai dengan pertimbangan kondisi pasar properti yang belum pulih membaik dalam enam bulan pertama di 2017,” ujar Archied di Jakarta, Senin, 17 Juli 2017.

Archied memperkirakan pasar properti akan berangsur membaik seiring dengan stabilitas perekonomian, iklim investasi dan kondisi politik nasional. “Kami terus meninjau kondisi pasar properti yang terjadi dan menyusun strategi yang tepat untuk mengantisipasinya. Dalam rencana bisnis 2017, kami ada rencana meluncurkan proyek baru skala besar dan pengembangan baru dari proyek berjalan di semester II tahun ini,” ungkap Archied.

Promo Terbaru di Bareksa

Menurut Archied, perseroan masih tetap akan memfokuskan strategi dalam pemasaran proyek-proyek eksisting untuk mencapai target marketing sales tahun ini yakni Rp 2,3 triliun.

Ditinjau berdasarkan segmen pengembangannya, kawasan industri memberikan kontribusi marketing sales terbesar mencapai Rp 531 miliar atau 48 persen dari keseluruhan. Pencapaian ini berasal dari penjualan lahan industri di Ngoro Industrial Park, Jawa Timur ke perusahaan otomotif nasional dan beberapa perusahaan yang bergerak di bidang furnitur rumah tangga, makanan ternak, dan perusahaan makanan olahan.

Kontributor berikutnya berasal dari segmen properti investasi yang membukukan pendapatan Rp185 miliar atau 17 persen dari keseluruhan. Pencapaian dari segmen ini antara lain berasal dari penyewaan ruang komersial seperti perkantoran dan ritel, pengelolaan lapangan golf dan klub olahraga, serta penyewaan fasilitas pergudangan. Segmen properti investasi merupakan sumber pendapatan berulang (recurring income) perseroan. Perolehan dari segmen ini melonjak 37 persen dari periode sama tahun 2016 yang tercatat sebesar Rp135 miliar.

Peningkatan tersebut terutama didorong adanya penambahan kontribusi yang berasal dari penyewaan ruang perkantoran South Quarter di Jakarta Selatan dan manajemen properti perumahan Graha Famili. “Ke depan perseroan akan terus berusaha untuk meningkatkan porsi recurring income yang berasal dari kontribusi segmen properti investasi,” kata Archied.

Pertumbuhan segmen ini menjadi penting karena memberikan stabilitas operasional dan pertumbuhan perusahaan dalam jangka panjang. Salah satunya dengan terus menggenjot penyelesaian proyek-proyek perkantoran seperti Praxis dan Spazio Tower di Surabaya yang akan mendorong pertumbuhan segmen ini di masa mendatang.

Sementara segmen pengembangan kawasan perumahan tercatat memberikan kontribusi sebesar Rp 160 miliar atau 14 persen. Perseroan saat ini mengembangkan sejumlah kawasan perumahan di sejumlah lokasi di Jakarta, Tangerang, dan Surabaya seperti Serenia Hills, Talaga Bestari, Graha Famili, dan Graha Natura.

Ditinjau berdasarkan tipenya, pendapatan dari pengembangan (development income) memberikan kontribusi marketing sales Rp 919 miliar atau setara 83 persen dari keseluruhan.

Perseroan rencananya akan meluncurkan beberapa pengembangan baru dari proyek-proyek berjalan seperti 1Park Homes, South Quarter tahap II, dan klaster baru di Serenia Hills.

Selain rencana tersebut, Intiland merencanakan untuk meluncurkan dua proyek pengembangan mixed use & high rise terpadu yang lokasinya sangat strategi di jantung kawasan bisnis Jakarta dan di Surabaya. Peluncuran proyek ini akan memberikan dampak signifikan bagi prospek usaha dan kinerja Intiland di masa depan. (K02)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.384,88

Up0,21%
Up4,05%
Up7,72%
Up8,08%
Up19,46%
Up38,34%

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.095,38

Up0,14%
Up4,09%
Up7,18%
Up7,47%
Up3,23%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.084,98

Up0,55%
Up4,00%
Up7,61%
Up7,79%
--

Capital Fixed Income Fund

autodebet

1.853,59

Up0,53%
Up3,86%
Up7,19%
Up7,36%
Up17,82%
Up41,07%

Insight Renewable Energy Fund

2.287,69

Up0,82%
Up4,11%
Up7,35%
Up7,53%
Up19,98%
Up35,83%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua