Bareksa.com – Pertumbuhan pesat pangsa pasar e-commerce di Indonesia memang sudah tidak bisa diragukan lagi. Mengutip MARS sebagai salah satu institut riset Indonesia, dengan jumlah pengguna internet yang mencapai angka 90,5 juta jiwa atau sekitar 35,4% dari total penduduk di Indonesia, pasar e-commerce menjadi tambang emas yang sangat menggoda bagi sebagian orang yang bisa melihat potensi ke depannya.
Grafik : Perbandingan Penetrasi Internet & Belanja Online
Sumber : MARS
Dampak dari situasi tersebut salah satunya bisa dilihat dari kondisi Pasar Glodok yang dulu terkenal sebagai pusat elektronik di Jakarta saat ini cukup memperihatinkan. Lantaran semakin hari semakin sepi ditinggal pembeli, banyak pemilik toko yang kemudian memilih menutup kiosnya.
Mengutip Detik Finance, di lantai atas dari mulai lantai 2 hingga lantai 5, banyak pemilik toko elektronik yang lebih memilih tak berjualan. Di beberapa pintu, bahkan tak jarang ditemui kertas bertuliskan disewakan.
Sementara kios-kios kecil yang biasa menempati selasar blok pasar, malah sebagian besar sudah ditempeli stiker agen properti dengan label 'dijual'.
***
Menurut Matthew Driver, presiden MasterCard untuk wilayah Asia Tenggara, Indonesia adalah salah satu negara dengan pertumbuhan pasar e-commerce yang terbesar di Asia Pasifik. Berikut ini adalah jumlah estimasi penjualan e-commerce untuk wilayah Asia Pasifik.
Sumber : Emarketeer, GoGlobe
Sedangkan gambar di bawah ini menunjukkan estimasi pada penjualan e-commerce B2C di beberapa negara Asia. Walaupun jumlah penjualan di Indonesia masih rendah dibanding negara lainnya, namun melihat perkembangan Indonesia yang cukup pesat, tidak menutup kemungkinan jika Indonesia akan mampu menyaingi negara Asia lain yang sudah dulu menghasilkan penjualan e-commerce di atas Indonesia.
Sumber : Insideretail