Paparkan Alasan Penutupan 7-Eleven, Transaksi MDRN Terendah Sejak Okober 2016

Bareksa • 14 Jul 2017

an image
Salah satu gerai 7-Eleven yang tutup di Gedung BEI

Hari ini hanya ada transaksi 2 lot saham MDRN

Bareksa.com – PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menuruti permintaan Bursa Efek Indonesia (BEI) untuk menggelar public expose hari ini (Jumat, 14 Juli 2017), terkait penghentian kegiatan operasional 7-Eleven. Perusahaan yang tergabung dalam Group Modern ini menyampaikan kerugian yang terus menggerus modal kerja perseroan jadi salah satu alasan menghentikan bisnis 7-Eleven.

“Penghentian bisnis 7-Eleven menjadi pilihan terbaik karena bisnis ini mengalami kerugian yang signifikan dan menggerus modal kami,” tutur Komisaris Modern Internasional Donny Sutanto, di Jakarta.

Kerugian 7-Eleven itu pun ada sebabnya. Donny bilang hal itu terkait daya beli masyarakat yang mulai melemah sejak 2015 dan berlanjut hingga tahun ini. Hal itu juga membuat banyak pertumbuhan bisnis ritel melambat.

Manajemen Modern Internasional akhirnya memutuskan menutup kegiatan operasional 7-Eleven per 30 Juni 2017. Apalagi, rencana untuk melepas bisnis ini ke PT Charoen Pokphand Restu Indonesia tak kunjung terealisasi karena tidak terpenuhinya beberapa persyaratan.

Alhasil, saham MDRN terus bergerak turun. Puncaknya terjadi pada 19 Juni 2017. Saham MDRN mandek di level Rp 50 hingga saat ini.

Grafik: Pergerakan Saham MDRN Periode 30 Desember 2016 – 13 Juli 2017

 

Sumber: Bareksa.com

Yang menarik, meski harganya bersender di Rp 50, banyak investor yang masih bertransaksi saham MDRN. Dalam periode 19 Juni 2017 – 13 Juli 2017, rata-rata volume transaksi saham MDRN mencapai 15.336 lot.

Namun pada hari ini hingga pukul 15:41 WIB, transaksi saham MDRN yang terendah sejak 21 Oktober 2016 dengan volume 3 lot. Volume yang tercatat hanya sebesar 2 lot saja. Transaksi ini melibatkan tiga broker yakni Bahana Sekuritas, Mirae Asset Sekuritas Indonesia, dan Indosurya Mandiri Sekuritas.