Bareksa.com – Selalu saja ada kisah inspiratif dari sang investor legendaris, Warren Buffett. Terutama soal kepiawaiannya dalam berinvestasi dan meraih peluang. CEO Berkshire Hathaway tersebut berhasil meraih untung miliaran dolar Amerika Serikat justru setelah upayanya dalam menyelamatkan beberapa perusahaan yang sedang kesulitan keuangan.
Seperti dilansir Yahoo Finance, 1 Juli 2017, mereka mengestimasi bahwa Buffett telah meraih untung US$ 18,71 miliar (setara Rp 246 triliun) dari investasi awal senilai US$ 13 miliar (Rp 170,9 triliun) pada tiga perusahaan yak ni Bank of America, Goldman Sachs, dan General Electric Company.
Buffett berinvestasi di Bank of America ketika perusahaan itu tersangkut kasus hukum pada 2011 terkait hipotek. Dia juga berinvestasi di Goldman, perusahaan yang sangat membutuhkan suntikan modal serta GE pada masa-masa paling suram saat krisis keuangan 2008.
Kesepakatan-kesepakatan ini menggambarkan Buffett adalah sosok yang sesuai dengan pepatahnya yang terkenal yakni “Jadilah takut ketika semua orang serakah, dan jadilah serakah ketika semua orang takut”.
Meski begitu Yahoo Finance menilai kesepakatan-kesepakatan investasi semacam ini hanya mampu dilakukan oleh orang sekaliber Buffett. Berikut rinciannya ;
Bank of America – investasi US$ 5 miliar
Pada 2011, Bank of America menghadapi gugatan hukum dan denda secara masif terkait dengan sekuritas beragun hipotek (kredit perumahan). Kebanyakan terkait dengan Countrywide Financial, di mana Bank of Amerika membelinya pada 2008. Pada musim panas tahun yang sama, Buffett mengundang CEO Bank of Amerika, Brian Moynihan untuk bertemu dan mencari tahu di mana dia bisa berinvestasi.
Pada Agustus 2011, bank tersebut mengumumkan bahwa Buffett telah menyuntikkan dananya sebesar US$ 5 miliar pada saham preferen perusahaan dan kompensasinya akan mendapatkan dividen 6 persen per tahun. Dengan kata lain, Bank of America harus membayar Buffett sebesar US$ 300 juta per tahun. Investasi ini juga membuat Buffet bisa membeli 700 juta lembar saham biasa di nilai US$ 7,14 per saham sewaktu-sewaktu sebelum 2 September 2011.
Pada pertemuan pemegang saham 2016, Buffett mencatat bahwa jika Bank of Amerika menaikkan nilai dividennya sebesar 44 sen sebelum 2021, maka dia akan menukar saham preferennya menjadi saham biasa.
Pekan lalu Bank of America mengumumkan rencananya untuk menaikkan nilai dividen per kuartal menjadi 12 sen per saham biasa atau 48 sen per saham secara tahunan. Dan seperti diperkirakan, Buffett pun mengumumkan akan melaksanakan rencananya setelah kenaikan dividen itu berlaku.
Dalam hal pertukaran dari saham preferen ke saham biasa, maka Berkshire Hathaway akan menjadi pemegang saham terbesar atas Bank of America, di mana nilai valusasi perusahaan diestimasikan mencapai US$ 16,98 miliar berdasarkan penutupan harga pada Jumat pekan lalu US$ 24,26 per saham. Posisi itu juga akan membuat Berkshire Hathaway masuk lima besar perusahaan dengan kepemilikan saham terbanyak.
Dengan kenaikan harga saham sebesar US$ 7,14 per saham dan penutupan harga pada Jumat pekan lalu menjadi US$ 24,26, maka Berkshire telah untung sekitar US$ 11,98 miliar di atas kertas, dari nilai investasi awalnya yang hanya US$ 5 miliar. Angka ini masih ditambah nilai dividen tahunan yang didapatkan Buffett senilai US$ 300 juta per tahun. Dengan demikian keuntungan tambahan Buffett mencapai US$ 1,72 miliar.
Total estimasi return yang diraih Buffett dari investasi di Bank of America mencapai US$ 13,71 miliar.
Goldman Sachs – investasi US$ 5 miliar
Selain Bank of America, Buffett juga menyuntikkan dananya ke Goldman Sachs. Pada 2008, di tengah krisis finansial yang melanda dunia akibat krisis Lehman Brothers, Buffett justru meneken kesepakatan dengan Goldman yang dilihat pasar sebagai kepercayaan atas prospek kinerja perbankan investasi.
Pada 23 September 2008, Goldman mengumumkan bahwa mereka menjual saham preferen senilai US$ 5 miliar kepada Buffett, imbalannya mereka berkewajiban membayar dividen 10 persen. Artinya Goldman harus membayat Buffet sebesar US$ 500 juta per tahun.
Saham preferen adalah jenis saham yang bisa ditebus kapan saja dengan nilai premium 10 persen. Sebagai bagian dari kesepakatan, Buffett menerima hak untuk membeli saham biasa senilai US$ 5 miliar di harga US$ 115 per saham dan bisa dieksekusi kapan saja dalam 5 tahun.
Berkshire menikmati pembayaran dividen di mana nilai US$ 500 juta per tahun adalah setara US$ 1,4 juta per hari, atau US$ 57.077 per jam, atau US$ 951 per menit. Namun Buffett tahu itu tidak akan bertahan lama.
“Goldman Sachs memiliki hak untuk meminta kembali saham preferen mereka dengan pemberitahuan dalam 30 hari, namun hal itu ditahan oleh Federal Reserve (terberkati!), namun sayangnya The Fed juga akan memberikan lampu hijau kepada Goldman,” ujar Buffett dalam pernyataan pemegang saham di 2010.
Dalam hitungan beberapa hari, The Fed ternyata memberikan lampu hijau kepada Goldman untuk menebus kembali saham preferen yang dipegang Buffett. Pada April 2011, Goldman resmi mengambilalih 50 ribu saham preferen yang dimiliki Buffett di harga US$ 110 ribu per saham. Buffett telah mendapatkan kembali investasi awalnya senilai US$ 5 miliar dan pembayaran lainnya US$ 500 juta.
Meski begitu secara keseluruhan Berkshire diestimasikan telah meraih keuntungan sekitar US$ 3,5 miliar dari inilai investasi awalnya di Goldman Sachs sebesar US$ 5 miliar.
GE – investasi US$3 miliar
Buffet meneken kesepakatan yang hampir mirip dengan General Electric. Unit usaha GE yakni GE Capital memiliki kepercayaan untuk bertumbuh di tengah krisis keuangan 2008 akibat suntikan modal Buffett ini.
Pada Oktober 2008, GE setuju menjual saham preferennya senilai US$ 3 miliar kepada Berkshire dan nilai dividen 10 persen per tahun atau US$ 300 juta per tahun. Seperti kesepakatan dengan Goldman, saham preferen GE ini juga bisa ditebus kapan saja. Sebagai bagian dari kesepakatan, Buffett juga berhak untuk membeli saham biasa GE senilai US$ 3 miliar di harga US$ 22,25 per saham.
Pada Oktober 2011, GE menebus semua saham preferen tersebut dari Buffet senilai US$ 3,3 miliar atau premium 10 persen. Jika termasuk menghitung pembayaran dividen, Buffett diestimasikan meraih untung US$ 1,2 miliar. Berkshire kini masih memiliki saham biasa GE sebanyak 10,58 juta lembar senilai US$ 291 juta. Secara total dari investasi di GE ini, diestimasikan Buffett untung US$ 1,5 miliar.