Bareksa.com – Saham PT Modern Internasional Tbk (MDRN) menjadi saham yang paling diperhatikan investor belakangan ini. Terutama setelah perseroan mengumumkan tidak lagi mengoperasikan gerai 7-Eleven yang berada di bawah naungan PT Modern Sevel Indonesia (MSI).
Sebelum informasi itu, saham MDRN juga mendapat perhatian lebih terkait rencananya melepas unit bisnis 7-Eleven ke PT Charoen Pokphand Restu Indonesia (CPRI), yang merupakan entitas anak PT Charoen Pokphand Indonesia Tbk (CPIN).
Tapi sejatinya, saham MDRN bukanlah saham unggulan di Bursa Efek Indonesia (BEI). Bahkan masih tergolong saham-saham third liner. Saham third liner adalah saham yang berkapitalisasi pasar rendah dan harga sahamnya cenderung murah.
Sekadar mengingat kembali, saham MDRN tercatat di BEI pada 1991. Saat itu Modern Internasional menawarkan sebanyak 4,5 juta lembar saham kepada masyarakat dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham, dengan harga penawaran Rp 6.800.
Enam tahun sejak IPO, MDRN memecah nilai saham. Tepatnya pada 22 September 1997. Pada 3 Juli 2002, MDRN kembali memecah nilai saham, sebelum akhirnya pada 20 November 2012 dan 3 November 2014 melakukan penambahan saham melalui rights issue dan tanpa HMETD.
Bareksa menulusuri pergerakan saham MDRN. Catatan Bareksa, mulai 4 Januari 2000 sampai 22 Juni 2017, saham MDRN pernah menyentuh level tertinggi Rp 1.050. Level ini terjadi pada 22 Februari 2013.
Grafik: Pergerakan Saham MDRN Periode 4 Januari 2000 – 22 Juni 2017
Sumber: Bareksa.com
Setelah mencapai level tertingginya itu, saham MDRN terus mengalami penurunan. Puncaknya terjadi saat perseroan mulai menutup beberapa gerai 7-Eleven. Sampai akhirnya, pada 22 Juni 2017, perseroan mengumumkan untuk menghentikan seluruh operasional 7-Eleven karena tak kunjung mencapai kesepakatan dengan CPRI meskipun telah mendatangani perjanjian jual beli unit bisnis franchise asal Jepang itu.
Kini, harga saham MDRN mentok di Rp 50. Pada tahun ini, level tertinggi saham MDRN Rp 100 yang terjadi pada 3 Januari 2017.
Grafik: Pergerakan Saham MDRN Periode 30 Desember 2016 – 22 Juni 2017
Sumber: Bareksa.com
Dalam kurun waktu enam bulan pertama tahun ini, total transaksi saham MDRN mencapai Rp 471,11 miliar. Dari jumlah itu, transaksi terbesar terjadi pada 21 Maret 2017 dengan nilai Rp 65,1 miliar atas volume 1,55 juta lot. Pada periode ini, saham MDRN naik 2,7 persen dari Rp 74 menjadi Rp 76 per saham.