Investor Ritel Lokal Capai 32 Persen, Jadi Penggerak Aktifnya Saham BUMI?

Bareksa • 03 Jul 2017

an image
Aburizal Bakrie bersama anggota Fraksi Golkar DPR-RI mengangkat tangan usai memberikan keterangan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (23/3/2015). (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho)

Saham PT Bumi Resourches Mineral Tbk (BUMI) bergerak naik 10 persen ke level Rp 374 dari sebelumnya Rp 340

Bareksa.com – Setelah libur Lebaran, saham PT Bumi Resourches Mineral Tbk (BUMI) bergerak naik 10 persen ke level Rp 374 dari sebelumnya Rp 340 per saham pada Senin, 3 Juli 2017 pukul 11.30 WIB. Peningkatan harga saham emiten batu bara yang merupakan afiliasi Grup Bakrie ini disinyalir karena adanya aksi investor ritel lokal yang melakukan aksi jual beli saham (trading).

Sebab berdasarkan laporan kepemilikan saham periode Mei, kepemilikan investor lokal memiliki porsi paling besar dari keseluruhan total saham yakni 57,96 persen. Dari jumlah tersebut, investor ritel lokal 31,71 persen, memiliki porsi lebih besar dibandingkan institusi lokal 26,25 persen.

Adapun pada transaksi pembelian saham BUMI hari ini, didominasi oleh investor lokal sebanyak Rp 176,5 miliar atau setara 99 persen dari seluruh transaksi saham BUMI yang mencapai Rp 178 miliar

Investor lokal paling banyak membeli saham BUMI melalui broker Mega Capital Sekuritas (CD) sebanyak 298 ribu lot saham pada harga rata-rata Rp 376,8 per saham senilai Rp 11,2 miliar.

Grafik: Porsi Kepemilikan Saham BUMI, Periode Mei 2017

Sumber: Bursa Efek Indonesia

Pada laporan tersebut juga tercantum, dua pemegang saham terbesar dengan porsi lebih dari 5 persen yakni Credit Suisse dan PT Damar Reka Energi. Credit Suisse sebagai investor institusi asing memiliki porsi kepemilikan saham BUMI sebesar 23,15 persen. Sementara itu, total kepemilikan asing sendiri pada saham BUMI mencapai 42,04  persen.

Kemudian pada PT Damar Reka Energi sebagai pemodal institusi lokal memiliki porsi kepemilikan pada saham BUMI sebanyak 6,28 persen. Adapun jumlah investor institusi lokal sendiri ada sekitar 416 perusahaan dengan total porsi kepemilikan saham BUMI sebesar 26,25 persen seperti yang tampak pada grafik.

Nampaknya pergerakan harga saham BUMI ini, cukup menarik hati para investor ritel demi mendapatkan untung (gain). Pasalnya harga saham BUMI sempat  mengalami 3 kali mati suri sepanjang 2015-2016 ini akibat tidak ada pergerakan.

Pada periode Juli-Oktober 2015 dan  November 2015-Juni 2016, Harga saham BUMI berada di level Rp 50 per lembar saham. Kemudian Pada Juli-awal Oktober 2016, Harga Saham Bumi juga tidak bergerak di level Rp 68 per lembar saham.

Aktifnya harga saham BUMI kali ini, seperti memberikan peluang bagi investor  untuk menjual atau membeli saham BUMI dalam waktu yang relatif singkat. Sebagai contoh, apabila investor memiliki BUMI di harga saham tidak bergerak yakni Rp 50-68 per lembar saham, maka hingga perdagangan hari ini yang berada di level Rp 374 per lembar saham, keuntungan investor telah berkisar antara 648 persen dan 450 persen.