Produsen Beras Maknyuss Optimistis Bisa Meraih Kepercayaan Investor
Hal itu terlihat dari rebound saham AISA pada 24 Juli 2017 setelah dibuka melemah 24,9 persen
Hal itu terlihat dari rebound saham AISA pada 24 Juli 2017 setelah dibuka melemah 24,9 persen
Bareksa.com – PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (AISA) atau biasa disebut TPS Food tidak khawatir harga sahamnya mendapat respons negatif atas kasus yang menimpa anak usahanya PT Indo Beras Unggul (PT IBU). Sebab perseroan yakin masih memiliki kepercayaan dari para investornya.
Pernyataan tersebut disampaikan Finance Coordinator TPS Food, Sjambiri Lioe, saat melakukan paparan publik (public expose) di Jakarta, Selasa, 25 Juli 2017. Sjambiri menyampaikan, dirinya sempat terkejut saat saham AISA sempat menyentuh level Rp 905 saat pembukaan perdagangan 24 Juli 2017.
Namun seiring dengan kepercayaan para investornya, saham produsen beras merek Maknyuss itu secara perlahan mulai rebound. Sjambiri menuturkan, saat ini sebagian besar pemegang saham AISA berasal dari kalangan investor asing dengan porsi hingga 47 persen.
“Nah, sebagian dari mereka (asing) itu institusi. Dan mereka dalam melihat kasus kami tidak semata-mata langsung buang saham karena mereka mampu berpikir bahwa yang kami hadapi pasti ada jalan keluarnya,” terang Sjambiri.
Rebound saham AISA, lanjut Sjambiri juga tidak lepas dari upaya TPS Food dengan menjelaskan informasi kepada investor, baik apa yang sudah dan akan dilakukan, dan apa yang terjadi. “Public expose juga upaya kami untuk stabilisasi harga saham AISA, walaupun setiap orang punya pandangan berbeda-beda,” imbuhnya.
Berdasarkan komposisi pemegang saham dari biro administrasi efek PT Sinartama Gunita, komposisi pemegang saham TPS Food terdiri dari PT Tiga Pilar Corpora 28,13 persen, Primanex Pte Ltd 6,59 persen, Trophy 2014 Investor Ltd 9,09 persen. Kemudian ada juga JPMB NA RE-Trophy Invest 9,33 persen, Primanex Limited 5,38 persen dan Morgan Stanley & Co LLC 6,58 persen.
Adapun pemegang saham publik dengan kepemilikan di bawah 5 persen mencapai 34,9 persen.
Tabel: Komposisi Pemegang Saham AISA per 30 Juni 2017
Sumber: BAE Sinartama Gunita
Sebagai informasi saja, saham AISA sempat anjlok 24,92 persen pada 21 Juli 2017. Saat itu, harga saham AISA ditutup pada Rp 1.205 dari posisi sehari sebelumnya Rp 1.605 per saham.
Pelemahan saham AISA sempat berlanjut pada sesi I perdagangan 24 Juli 2017. Bahkan, pada hari itu, saham AISA dibuka langsung turun ke Rp 905 sebelum akhirnya menutup perdagangan naik 4,15 persen ke Rp 1.255 per saham.
Pada penutupan perdagangan sesi I hari ini, Selasa, 25 Juli 2017 saham AISA berada pada level Rp 1.340 atau naik 6,77 persen. Transaksi saham AISA dalam setengah hari ini mencapai Rp 69,96 miliar dengan volume 525.282 lot dan frekuensi 7.858 kali.
Grafik: Intraday Saham AISA Sesi I 25 Juli 2017
Sumber: Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah | 1.380,2 | 1,09% | 5,00% | 7,35% | 8,50% | 19,34% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.090,33 | 0,49% | 5,21% | 6,68% | 7,14% | 2,71% | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.838,73 | 0,53% | 3,93% | 6,33% | 7,43% | 17,20% | 39,76% |
STAR Stable Amanah Sukuk | 1.075,71 | 0,66% | 3,97% | 6,69% | - | - | - |
Insight Renewable Energy Fund | 2.259,31 | 0,74% | 3,72% | 6,02% | 7,00% | 19,69% | 35,52% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.