Saham HOKI Disertai Warrant Melemah di Pembukaan Perdagangan, Ini Penyebabnya
Para pelaku pasar cenderung melakukan tekanan aksi jual
Para pelaku pasar cenderung melakukan tekanan aksi jual
Bareksa.com – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) kembali kedatangan emiten ke-17 yang masuk ke pasar saham tahun ini. Melansir keterbukaan informasi yang diterbitkan perseroan Kamis, 15 Juni 2017, perseroan akan melepas 700 juta saham baru atau setara dengan 29,79 persen dari modal yang ditempatkan.
PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) pun akan tercatat sebagai emiten BEI ke-553. Adapun harga penawaran IPO tersebut, dipatok di harga Rp 310 per saham. Dengan demikian, maka perseroan memperkirakan akan mendapatkan dana sekira Rp 217 miliar dari penerbitan saham perdana ini.
Rencananya, dana yang diperoleh dari IPO ini dialokasikan untuk modal kerja perseroan seperti pembelian bahan baku padi dan beras hingga pembayaran utang usaha. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek, perseroan menunjuk tiga sekuritas yakni PT Bahana Sekuritas, PT RHB Sekuritas Indonesia, dan PT Trimegah Sekuritas Indonesia.
Promo Terbaru di Bareksa
Mengapa Harga HOKI cenderung Melemah?
Dalam aksi korporasi kali ini, emiten yang memproduksi beras ini juga menyertakan warrant dengan kode HOKI-W dalam aksi IPO nya. Dengan rasio 10 : 1 serta menawarkan 70 juta unit warrant, dengan masa terakhir perdagangan warrant pada 16 Desember 2020. Menariknya, harga pelaksaan warrant yang ditawarkan oleh manajemen sebesar Rp 355 per warrant dengan nilai nominal saham Rp 100.
Harus diingat bahwa harga exercise saham HOKI Rp 355 per lembar. Hingga pukul 10.00 WIB, HOKI-W diperdagangkan di level Rp 143 per saham. Bila seorang investor membeli warrant di harga HOKI-W saat ini yaitu Rp 143, dia harus membayar lagi Rp 355 untuk mengeksekusi warrant tersebut hingga menjadi saham HOKI. Artinya, modal yang dia keluarkan untuk saham HOKI melalui warrant itu adalah Rp 498 (Rp143 + Rp355).
Angka ini tentu lebih tinggi dibandingkan dengan harga saham di pasar reguler yang hanya Rp 344 per saham hingga pukul 10.00 WIB, bahkan masih lebih murah dibanding harga pelaksanaan. Karena itu, dengan harga pelaksanaan Rp 355 diikuti harga HOKI-W yang cenderung melemah di Rp 143 per saham dari sebelumnya mencapai level tertinggi Rp 230 per saham, membuat para pelaku pasar cenderung melakukan tekanan jual. Apalagi harga saham HOKI di pasar reguler sempat mencapai level tertinggi di area Rp 450 atau menguat 16 persen, dan membuat para investor yang mendapatkan jatah saham di pasar primer cenderung untuk melakukan aksi ambil untung atau profit taking.
Grafik : Pergerakan Intraday HOKI
Sumber : Bareksa.com
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.