Bareksa.com- Hingga penutupan perdagangan sesi I, hari ini Kamis 22 Juni 2017, harga saham PT Ciputra Development Tbk (CTRA) turun 0,8 persen menjadi Rp 1.150 dari sebelumnya Rp 1.180 per saham. Sekilas, dalam perdagangan tersebut tidak ada transaksi yang terlalu menarik, karena di pasar reguler saham CTRA hanya ditransaksikan sebanyak 27.233 lot senilai Rp 3,2 miliar. Namun, jika ditelusuri lebih dalam, ada transaksi tutup sendiri (crossing) yang dilakukan melalui broker Samuel Sekuritas (IF) dengan nilai triliunan rupiah di pasar negosiasi dengan harga jauh di bawah harga pasar dibandingkan harga di pasar reguler.

Grafik: Pergerakan Harga Saham CTRA Secara Intraday

Sumber: Bareksa.com

Berdasarkan pantauan Bareksa, pihak yang membeli adalah investor lokal, sedangkan penjual saham CTRA adalah mayoritas investor asing. Invertor lokal membeli sebanyak 38,2 juta lot saham dari investor asing 32,5 juta lot dan dari investor lokal sebanyak 6,3 juta lot saham pada harga Rp 318,1 per saham, di bawah harga pasar CTRA di level saat ini Rp 1.180 per saham. Dengan harga diskon ini, total transaksi crossing tersebut mencapai Rp 1,21 triliun.

Aksi jual-beli tutup sendiri di pasar negosiasi ini setara 15,6 persen dari nilai kapitalisasi pasar saham CTRA yang mencapai Rp 21,4 triliun per hari ini.

Sebagai informasi,CTRA telah membukukan perolehan marketing sales sebesar Rp 2,63 triliun dalam periode Januari sampai Mei 2017. Mengacu target marketing sales perseroan tahun ini yang sebesar Rp 8,5 triliun, maka pencapaian sampai Mei telah mewakili 30,94 persen dari target. Soal target itu, sebesar Rp 7 triliun dikontribusikan dari proyek eksisting dan sisanya dari proyek baru.

Atas pencapaian hingga Mei tersebut, CTRA pun yakin kinerjanya bisa lebih baik pada semester II nanti. Apalagi pada Mei lalu, Ciputra telah meluncurkan dua proyek baru yakni Citra Land di Cibubur dan Talassa City di Makasar.