Bareksa.com – PT Mitra Komunikasi Nusantara Tbk (MKNT) konsisten untuk tetap mengandalkan bisnis penjualan voucher isi ulang pulsa, khususnya untuk produk Telkomsel. Bahkan, emiten yang baru melepas saham ke publik pada Oktober 2015 ini berharap bisa catat penjualan voucher pulsa Telkomsel hingga Rp 5,7 triliun tahun ini.
Penjualan voucher pulsa Telkomsel itu mewakili 95 persen dari total target penjualan perseroan tahun ini. Dengan bisnis perangkat seluler, Mitra Komunikasi ingin mencatat penjualan hingga Rp 6 triliun dari posisi akhir Tahun 2016 Rp 270,9 miliar.
Hingga kuartal I 2017, sekitar 17,5 persen dari target penjualan tersebut itu telah tercapai. Perseroan sudah mencatat penjualan Rp 1,05 triliun dengan laba bersih Rp 7,88 miliar. “Dan sampai Mei sudah hampir mencapai Rp 2 triliun. Kami akan terus kembangkan bisnis isi ulang pulsa,” tutur Direktur Utama Mitra Komunikasi Jefri Junaedi, Senin, 19 Juni 2017.
Untuk mencapai target penjualan, perseroan menyiapkan sejumlah langkah strategis seperti memperkuat operasi penjualan prepaid voucher dan sim card Telkomsel pada tiga wilayah utama yaitu Jawa, Sumatera, dan Bali. Selain itu, mendorong peningkatan penjualan voucher paket data khususnya denominasi besar Rp 50 ribu dan Rp 100 ribu.
Tabel: Catatan Penjualan dan Laba Bersih MKNT (dalam miliaran Rupiah)
Sumber: Laporan keuangan perseroan
Catatan penjualan Mitra Komunikasi pada tahun ini tidak lepas dari dua strategi bisnis. “Pertama, pertumbuhan organik dengan terus menambah reseller. Kedua, pertumbuhan anorganik dengan melakukan akuisisi dan penyertaan modal,” ujar Direktur Keuangan Mitra Komunikasi Setiawan Parikesit Kencana.
Pada awal tahun ini, perseroan telah mengumumkan akuisisi atas tiga perusahaan dealer pulsa isi ulang Telkomsel. Tiga perusahaan tersebut antara lain PT Kasih Anugrah Kreasi, kemudian PT Catalis Integra Prima Sukses dan PT Arifindo Mandiri.
Yang terbaru, perseroan menggandeng perusahaan e-commerce melalui layanan online to offline (O2O), Kioson dengan melakukan investasi sebesar Rp 6 miliar atau setara dengan kepemilikan 4,94 persen saham. Aksi korporasi ini untuk memperkuat distribusi online channel.
"Sinergi ini akan memperkuat bisnis perusahaan pada perdagangan smartphone dan tablet, hingga voucher," kata Jefri.
Kinerja Saham
Mitra Komunikasi melepas saham ke publik pada 26 Oktober 2015. Saat itu, perseroan menawarkan harga perdana Rp 200 per saham.
Jelang dua tahun diperdagangkan, saham dengan kode MKNT cukup berfluktuasi meskipun tidak terlalu likuid. Hingga 19 Juni 2017, saham MKNT dibandingkan harga perdana sudah naik 95 persen ke level Rp 390.
Grafik: Pergerakan Saham MKNT Sejak IPO hingga 19 Juni 2017
Sumber: Bareksa.com
Dalam kurun waktu dua tahun ini, saham MKNT sempat menyentuh level penutupan tertinggi Rp 680 yang terjadi pada 20 Februari 2017. Sementara level terendah terjadi pada 30 Maret 2017 pada Rp 280.