Bareksa.com – Pemerintah mencabut subsidi tarif listrik bagi pelanggan 900 VA pada tahun ini. Kementerian Energi dan Sumber Daya Minetral menjelaskan, pencabutan subsidi hanya dilakukan terhadap pelanggan yang mampu secara ekonomi.
Sebanyak 27 juta keluarga miskin tetap mendapat subsidi listrik, yakni 23,16 juta rumah tangga pelanggan listrik 450 VA dan 4,1 juta rumah tangga pelanggan 900 VA. Tarif listrik untuk mereka sama sekali tidak naik. Penyesuaian tarif listrik pada 2017 hanya diberlakukan untuk pelanggan rumah tangga mampu berdaya 900 VA, dengan jumlah sekitar 19 juta rumah tangga.
Penyesuaian tarif dilakukan bertahap setiap dua bulan. Pemerintah menargetkan agar subsidi listrik tepat sasaran. Selama ini, subsidi listrik lebih banyak dinikmati masyarakat mampu.
Tabel : Kenaikan Tarif Listrik 900 VA Tahun 2017 Secara Bertahap
Sumber : Bareksa.com
Penentuan rumah tangga mampu dan tidak mampu merujuk pada data terpadu Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K). TNP2K adalah lembaga yang diketuai Wakil Presiden, yang dibentuk sebagai wadah koordinasi untuk menyelaraskan berbagai kegiatan percepatan penanggulangan kemiskinan.
***
Berdasarkan analisis Bareksa, apabila mengacu pada harga hingga Desember 2016 yang sebesar Rp 1.473 per kWh, maka PLN pada Desember lalu mensubsidi 60 persen terhadap pengguna 450 VA dan 900 VA atau justru lebih besar ketimbang pengguna listrik yang hanya membayar 40 persen dari tarif seharusnya sebesar Rp 585 per kWh.
Benny Marbun, Kepala Divisi Niaga PLN, mengatakan sepanjang 2016, subsidi yang ditanggung PLN sebesar Rp 60 triliun, di mana 36,4 persen dinikmati oleh pengguna listrik 900 VA. Untuk diketahui, hingga saat ini tarif tenaga listrik untuk 450 VA dan 900 VA ialah Rp 585 per kWh.
Grafik: Perubahan Harga Tarif Tenaga Listrik (Tariff Adjustment) Non Subsidi 2016 (Rp per kWh)
Sumber : PLN, diolah Bareksa
Apabila tarif tersebut direalisasikan sesuai rencana, maka pemerintah berpeluang menghemat dana hingga Rp 17,9 triliun dengan asumsi 82,2 persen pelanggan 900 VA atau 36,4 persen dari total subsidi yang dipangkas. Meski begitu pemotongan subsidi untuk batas daya 450 VA masih menunggu data survei pemerintah, mengingat listrik berkapasitas 450 VA cenderung dimanfaatkan masyarakat kecil sehingga jika tarifnya dinaikkan akan semakin membebani mereka.
Lantas, Kemana Mengalirnya Subsidi PLN?
Kebijakan subsidi listrik tepat sasaran mendesak diberlakukan agar alokasi subsidi dalam APBN dapat dialihkan untuk belanja yang lebih menyentuh rakyat, seperti pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di wilayah Timur Indonesia.
Salah satu program yang segera dilaksanakan adalah pembagian cuma-cuma lampu listrik tenaga matahari untuk hampir 400 ribu rumah tangga di 2.500 desa tanpa listrik. Program ini dimulai pada 2017 dan direncanakan rampung dalam dua tahun.