Meski Bagikan Dividen di Atas Rata-Rata, Saham Indofood Masih Tertekan
INDF bagikan dividen tunai Rp235 per saham dengan dividend yield mencapai 2,8 persen
INDF bagikan dividen tunai Rp235 per saham dengan dividend yield mencapai 2,8 persen
Bareksa.com - Harga saham PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) bergerak turun setelah melewati tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak untuk mendapatkan dividen tunai. Padahal, nilai dividen yang akan dibagikan tersebut terbilang cukup tinggi bila dibandingkan dengan nilai yang diberikan oleh emiten di sektor yang sama.
Emiten yang terafiliasi dalam Grup Salim ini akan membagi dividen tunai sebesar Rp 235 per saham, seperti yang sudah disepakati oleh pemegang saham pada rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 2 Juni lalu. Total dividen untuk Tahun Buku 2016 ini mencapai Rp 2,06 triliun atau setara dengan 50 persen dari laba bersih. Bahkan, nilai dividen per saham ini merupakan yang tertinggi dalam sejarah.
Akan tetapi, semenjak persetujuan pembagian dividen tersebut, harga saham INDF justru terus melemah. Hingga 9 Juni 2017, yang merupakan tanggal pencatatan pemegang saham yang berhak menerima dividen (cum date), saham INDF sudah melemah 3,68 persen. Hingga jeda siang hari ini 12 Juni 2017, harga saham INDF kembali turun 0,59 persen ke Rp 8.450.
Promo Terbaru di Bareksa
Pada periode yang sama, harga saham PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP), anak usaha dari INDF juga melemah. Saham emiten produsen mi instan merek Indomie ini juga turun 3,45 persen menjadi Rp 8.400 pada 9 Juni dibandingkan Rp 8.700 pada 2 Juni lalu. Namun, hari ini saham ICBP bergerak menguat 0,6 persen ke level Rp 8.450 per saham.
ICBP juga akan membagikan dividen tunai Rp 154 dengan cum date yang sama dengan INDF.
Untuk melihat apakah nilai pembagian dividen ini besar terhadap harga saham, Bareksa menghitung menggunakan dividend yield. Dividend yield merupakan rasio besar dividen per saham dibandingkan dengan harga saham pada saat cum date. Kemudian, rasio ini dibandingkan lagi dengan emiten-emiten lain di sektor yang sama.
Sejumlah emiten yang bergerak di sektor konsumer dan industri makanan minuman termasuk PT Nippon Indosari Corpindo Tbk (ROTI), PT Kino Indonesia Tbk (KINO) dan PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO). Ketiga emiten tersebut juga sudah mengumumkan pembagian dividen dan cum date.
Grafik: Perbandingan Dividend Yield Emiten Makanan Minuman
Sumber: Bareksa.com
Berdasarkan perbandingan, rata-rata dividend yield dari lima emiten yang dipantau Bareksa adalah sebesar 2,3 persen. Rasio tertinggi dimiliki oleh saham SIDO dengan dividend yield mencapai 4,8 persen. Adapun dividend yield INDF mencapai 2,8 persen, atau di atas rata-rata lima emiten tersebut.
Nilai dividend yield INDF terbilang tinggi, tetapi hal ini belum dapat mendorong harga saham emiten Grup Salim tersebut. Namun, para pemegang saham yang masih menggenggam saham INDF hingga penutupan 9 Juni 2017 dipastikan mendapat keuntungan dari dividen tunai yang akan dibayarkan pada 6 Juli 2017.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.