Seruan Boikot Ramai di Media Sosial, Bagaimana Dampaknya Terhadap Indosat?

Bareksa • 07 Jun 2017

an image
Presiden Director & CEO Indosat Ooredoo Alexander Rusli (tengah), bersama Chief Marketing Officer Andreas Gregori (kanan) dan Division Head Data Product Marketing Fidesia Noor (kiri) meluncurkan 4Gplus Indosat Ooredoo di Jakarta. ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari

#BoikotIndosat sempat menjadi trending topic

Bareksa.com – Seruan untuk memboikot Indosat kemarin sempat menghiasi laman Twitter. Banyaknya netizen berkicau dengan menulis tanda pagar (tagar) #BoikotIndosat membuatnya sempat menjadi trending topic.

Pada perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa, 6 Juni 2017, pergerakan saham PT Indosat Ooredoo Tbk menurun sejak dibuka. Saham emiten berkode ISAT itu hari ini dibuka pada level harga Rp 6.500, atau turun 1,53 persen dari penutupan perdagangan Senin menjadi Rp 6.400 hingga jeda sesi I hari ini.

Menilik kinerja keuangan ISAT di kuartal I tahun ini, perseroan membukukan pendapatan Rp 6 triliun atau naik 5,8 persen dibandingkan tahun lalu yang hanya meraih Rp 5,67 triliun. Meski pendapatan meningkat, laba bersih yang diatribusikan kepada entitas induk perseroan  justru menurun 20 persen menjadi Rp 173,8 miliar.

Selisih Kurs Masih Menjadi Beban

Di tengah membaiknya performa pendapatan Indosat yang didapat melalui tiga segmen bisnisnya, yakni : multimedia, komunikasi data, internet (MIDI), telekomunikasi tetap, dan selular yang mampu berkontribusi hingga 82 persen terhadap pendapatan ISAT. Di sisi lain pergerakan kurs masih menjadi beban bagi perusahaan.

Grafik : Perbandingan Kurs ISAT (Rp Miliar)

Sumber : Laporan Keuangan, diolah Bareksa

Mengacu pada grafik tersebut, pendapatan kurs yang didapat ISAT cenderung fluktuatif di tengah kurs rupiah yang sebenarnya cenderung terdepresiasi dalam empat tahun terakhir. Hal ini menunjukkan bahwa semakin rendah pendapatan kurs yang didapat, membuat beban-beban keuangan ISAT juga cenderung meningkat dan berdampak langsung terhadap laba bersih perusahaan. Padahal, pendapatan emiten telekomunikasi ini cenderung membaik dari tahun ke tahun.

Di sisi lain, performa pendapatan tidak dapat diikuti oleh menurunnya biaya-biaya yang dibebankan khususnya terhadap beban keuangan, sehingga berdampak pada terkikisnya margin yang didapat dari pendapatan dan menghasilkan laba bersih yang lebih rendah dibandingkan tahun sebelumnya di periode yang sama.

Dengan begitu, ada aksi boikot atau tidak, sebenarnya tidak terlalu berdampak terhadap kinerja keuangan dan saham Indosat. Namun kinerja perusahaan lebih rentan terhadap pergerakan kurs. Adapun performa saham ISAT mulai menurun akibat kinerja laporan keuangan yang menurun juga karena terbebani kurs.