Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG)
PT Fitch Ratings Indonesia menetapkan kembali peringkat AA-(idn) dengan outlook stabil terhadap emiten menara telekomunikasi PT Tower Bersama Infrastructure Tbk.
Dalam dokumen hasil pemeringkatan yang disampaikan kepada BEI melalui keterbukaan informasi Rabu 10 Mei 2017, Fitch Rating melakukan pemeringkatan terhadap lima objek yang seluruhnya mendapatkan rating AA- (idn). Adapun peringkat surat utang berdenominasi valas yang diterbitkan di pasar global (long-term foreign and local currency Issuer Default Ratings) diafirmasi pada level BB-.
Lima objek pemeringkatan tersebut, yakni peringkat nasional jangka panjang, peringkat debt class 'Senior Unsecured', Program Obligasi Berkelanjutan II, Obligasi Berkelanjutan II Tahap I/2016, dan Obligasi Berkelanjutan II Tahap II/2017.
PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk (WOMF)
Otoritas Jasa Keuangan menelaah pembatalan divestasi saham PT Wahana Ottomitra Multiartha Tbk. oleh PT Bank Maybank Indonesia Tbk. kepada PT Reliance Capital Management.
Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal OJK Nurhaida menuturkan pembatalan transaksi jual-beli 68,55% saham emiten pembiayaan berkode saham WOMF itu harus ditelaah penyebabnya. OJK juga bakal menelaah apakah ada ketentuan pasar modal yang dilanggar oleh pihak-pihak terkait.
PT Keduang Indah Can Tbk (KICI)
KICI berhasil menggenjot penjualan dan mencatatkan laba pada kuartal I 2017. Manajemen perusahaan menyebutkan, peningkatan penjualan di tiga bulan pertama tahun ini didukung dengan penjualan ekspor. Di tengah stagnasi pasar global, KICI justru meningkatkan ekspor yang cukup signifikan dengan upaya terobosan ke pasar Amerika.
Pada kuartal I 2017, Pendapatan KICI tercatat Rp.27,39 miliar atau tumbuh 17,9 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu, atau sekitar Rp.23,22 miliar. Laba KICI tumbuh dan tercatat Rp.3,625 miliar, sedangkan tahun lalu tercatat rugi Rp72,85 juta.
PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS)
Penawaran saham perdana PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk. mencatatkan kelebihan permintaan (oversubscribed) hingga 3,5 kali. Perusahaan properti grup Olympic ini menawarkan harga saham perdana Rp300 per saham, dengan melepas 207 saham baru atau sebesar 15,84%. Emiten ini berhasil meraih dana senilai Rp62,1 miliar.
Pada hari pertama perdagangan, Rabu, 10 Mei 2017, saham CSIS melonjak hingga 150 poin atau 50% dari posisi Rp300 per saham menuju level Rp450 per saham. Adapun penjamin emisi aksi korporasi ini adalah Ciptadana Sekuritas Asia.
POJK KIK EBA
Ketua Dewan Komisoner OJK Muliaman D Hadad menyatakan, saat ini pihaknya tengah memproses rule making POJK mengenai KIK-EBA infrastruktur. Adapun, instrumen tersebut merupakan produk pasar modal yang baru.
Berdasarkan pembicaraan yang ia lakukan dengan sejumlah manajer investasi, ada potensi untuk instrumen itu diterima oleh pasar. Terutama, jelas dia, dari sisi investor asing.
“Sebab, belakangan ini aliran dana asing juga lagi banyak masuk (ke Indonesia). Perihal rencana POJK KIK-EBA Infrastruktur, OJK berencana membuat instrumen ini lebih fleksibel dan cakupannya tidak terbatas untuk jalan tol, tapi turut meliputi pembiayaan di sekeliling proyek infrastruktur,” ujar Muliaman saat dtemui di Jakarta, Senin 8 Mei 2017.
Harga Minyak
Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) pada Kamis 11 Mei 2017 melihat adanya tekanan dari peningkatan pasokan minyak mentah AS. Di sisi lain, OPEC sedang berusaha menyeimbangkan kembali pasar minyak dengan memotong produksi minyak.
"Tekanan terus terjadi dari ketidakseimbangan 'bearish' dalam kondisi-kondisi pasar minyak, akibat kenaikan pasokan minyak mentah AS dan penarikan persediaan yang lebih rendah dari yang diperkirakan," OPEC mengatakan dalam laporan bulanannya.
OPEC juga memperkirakan produksi minyak dari produsen-produsen non-OPEC akan meningkat sebesar 950.000 barel per hari pada 2017, jauh lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya 370.000 barel.
Aturan Lanjutan Pasca Tax Amnesty
Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian bersama Kementerian Keuangan (Kemkeu) langsung membahas Rancangan Peraturan Pemerintah (RPP) tentang pengenaan PPh tertentu berupa harta bersih yang diperlakukan atau dianggap sebagai penghasilan.
Menteri Keuangan, Sri Mulyani menjelaskan, RPP ini dirancang sebagai upaya perlakuan lanjutan bagi peserta Wajib Pajak (WP) yang ditemukan belum melaporkan hartanya selama program tax amnesty (TA) berlangsung.