Fenomena Lonjakan Harga IPO Kembali Terjadi Pada Cahayasakti & Tamarin Samudra

Bareksa • 10 May 2017

an image
Pria memperhatikan pergerakan harga saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Selasa. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Kenaikan harga saham perlu dicermati investor mengingat nilai transaksinya yang kecil

Bareksa.com – Lagi-lagi, lonjakan harga saham terjadi pada emiten pendatang baru di Bursa Efek Indonesia (BEI). Harga saham PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) dan PT Pelayaran Tamarin Samudra Tbk (TAMU) yang baru mencatatkan saham di BEI langsung menyentuh level tertinggi. Saham CSIS menutup level Rp450 atau naik 50 persen dari harga IPO Rp300 per saham. Sementara TAMU, mencatat kenaikan 70 persen dari harga IPO Rp110 per saham.

Tabel: Informasi Pencatatan Saham TAMU dan CSIS

Sumber: BEI

Tetapi sama dengan IPO yang terjadi pada bulan lalu, volume transaksi yang terjadi pada kedua saham ini terbilang kecil. Dalam sesi pertama perdagangan, saham CSIS hanya ditransaksikan 5.609 lot dengan nilai hanya Rp246,47 juta. Dalam pantauan Bareksa, broker NH Korindo (XA) tercatat sebagai pembeli terbesar pertama,dengan harga rata-rata Rp450 senilai Rp195 juta.

Transaksi saham TAMU justru lebih kecil lagi yakni hanya Rp13,7 juta di sesi pertama perdagangan hari ini. Transaksi pembelian saham TAMU pun hanya dilakukan di broker Yulie Sekurindo (RS) yang membeli 731 lot pada harga rata-rata Rp187 per saham.

Catatan transaksi hari pertama IPO saham CSIS dan TAMU mengingatkan kita pada pencatatan saham PT Sanurhasta Mitra Tbk (MINA), PT Forza Land Indonesia Tbk (FORZ), dan PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO). Tiga perusahan yang lebih dulu mencatat sahamnya di BEI juga menyentuh level tertinggi saat hari pertama pencatatan tetapi dengan nilai transaksi yang kecil.

Senior analis Binaartha Sekuritas Reza Priyambada menilai pergerakan harga saham emiten-emiten baru ini terkait dengan harga penawarannya yang di bawah Rp500 per saham. Artinya, kata Reza, ada persepsi harga tersebut dianggap murah.

“Lalu, ada persepsi biasanya pelaku pasar menganggap saham IPO bisa memberi return tinggi pada hari pertama pencatatan. Karena persepsi itu lah mereka mengambil saham-saham tersebut dengan harapan bisa mendapat gain, apalagi di tengah pasar yang konsolidasi seperti saat ini,” kata Reza kepada Bareksa, Rabu, 10 Mei 2017.