Incar Investor Asing, Totalindo Tawarkan Saham Mulai Rp300

Bareksa • 09 May 2017

an image
Due Dilligence Meeting & Public Expose PT Totalindo Eka Persada Tbk di Jakarta, Selasa (9/5).

Melalui aksi ini perseroan akan meraup dana mulai dari Rp645 miliar hingga Rp1,025 triliun

Bareksa.com – Kondisi politik nasional tak menyurutkan niat korporasi untuk mencari pendanaan dari pasar modal. Contohnya saja PT Totalindo Eka Persada Tbk. Perusahaan kontraktor ini berniat untuk melepas sahamnya ke publik melalui skema initial public offering (IPO).

Sebanyak 2,15 miliar saham baru atau sekitar 30,7 persen dari modal ditempatkan dan disetor penuh Totalindo ditawarkan ke publik dengan kisaran harga Rp300 hingga Rp490 per saham. Artinya, perseroan bakal meraup dana mulai dari Rp645 miliar hingga Rp1,025 triliun.

Untuk melancarkan rencana ini, Totalindo menggandeng Bahana Sekuritas, CLSA Sekuritas Indonesia, dan Indo Premier Sekuritas sebagai penjamin emisi. “Price earning (PE) Totalindo berkisar 8-13 kali pada 2017,” ucap Head of Investment Banking Bahana Sekuritas Novita Lubis, Selasa, 9 Mei 2017.

Para penjamin emisi pun punya strategi agar saham-saham milik Totalindo terserap pasar. Salah satunya dengan menawarkan ke investor ke beberapa negara. Novita bilang, negara-negara tujuan pasar saham Totalindo antara lain Singapura, Hong Kong, dan Kuala Lumpur.

Direktur Utama Indo Premier Moleonoto The menambahkan, investor luar negeri menjadi pilihan untuk mengantisipasi pasar domestik tidak stabil. “Biasanya kan begitu. Kalau domestik tidak bagus, asing biasanya masuk lebih dulu,” tutur Moleonoto.

Proyek Baru dan Komitmen Dividen

Penawaran umum perdana saham tidak lengkap tanpa gambaran kinerja perusahaan yang ditawarkan. Dalam kurun waktu 2012-2016, CAGR Totalindo meningkat 51,4 persen dari Rp595,7 miliar menjadi Rp3,13 triliun.

Dari jumlah itu, sebagian besar pendapatan perseroan berasal dari proyek-proyek swasta seperti hunian, perkantoran, dan mal serta apartemen. Direktur Utama Totalindo Donald Sihombing berharap, tahun ini banyak proyek pemerintah yang bisa digarap perseroan.

“Tahun ini, kami targetkan bisa dapat proyek baru hingga Rp3 triliun. Dari target itu, sekitar 20 persen merupakan proyek pemerintah. Ternyata, saat ini sudah tercapai sehingga kami yakin porsi proyek pemerintah bisa capai 30 persen hingga 40 persen dari total kontrak di tahun ini,” kata Donald.

Grafik: Revenue dan Net Income Totalindo Periode 2014-2016 (dalam miliaran Rupiah)

Sumber: website perseroan

Keyakinan Donald untuk memperbesar porsi proyek pemerintah terkait dengan lokasi tujuan bisnis. Donald menyebut, proyek-proyek yang digarap Totalindo tidak hanya di wilayah DKI Jakarta saja, melainkan di beberapa lokasi lain seperti Jawa Barat hingga Sumatera.

“Secara umum, kami yakin bisa dapat tambahan proyek bernilai Rp500 miliar dari pemerintah,” imbuh Donald tanpa menyebut nama proyek tersebut.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Totalindo Eko Wardoyo menyebut, pihaknya punya komitmen untuk membagikan dividen kepada para pemegang saham perseroan. “Sejauh ini, kami proyeksikan bisa membagi dividen dengan rasio 20 persen sampai 30 persen,” jelasnya.

Sayang, perseroan enggan menyampaikan proyeksi pertumbuhan pendapatan dan laba pada tahun ini. Meski begitu, perseroan yakin, IPO bisa meningkatkan atau paling tidak mempertahankan kinerjanya.