BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Harga Bahan Baku Baja Turun 32,8%, Saham KRAS & BAJA Meroket

31 Mei 2017
Tags:
Harga Bahan Baku Baja Turun 32,8%, Saham KRAS & BAJA Meroket
Pekerja mengecek bahan lapisan baja, di Pabrik Baja JFE Steel Galvanizing Indonesia, Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.

Hingga jeda sesi pertama hari ini, enam saham sektor baja mencatat peningkatan signifikan

Bareksa.com – Sejumlah saham sektor baja menguat signifikan pada perdagangan hari ini, 31 Mei 2017, seiring dengan sentimen penurunan harga bahan baku baja yang menguntungkan bagi para produsen. Hingga jeda sesi pertama, dari enam saham sektor baja yang naik, dua di antaranya telah mencapai batas tertinggi yang diperbolehkan dalam sehari sehingga mengalami penolakan otomatis oleh sistem (auto rejection).

Tabel : Performa Saham Sektor Baja Sesi I (31 Mei 2017)

Illustration

Promo Terbaru di Bareksa

Sumber : Bareksa.com

Dua saham yang mengalami auto rejection adalah saham PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) yang naik 24,27 persen dan saham PT Saranacentral Bajatama Tbk (BAJA) yang melonjak 24,75 persen.

Menariknya, pergerakan saham-saham di sektor ini diawali oleh menguatnya saham KRAS hingga batas auto rejection, yang kemudian diikuti oleh saham lainnya secara bersamaan. Kabar terakhir terkait produsen baja milik negara ini adalah perpanjangan kerja sama dengan PT NS BlueScope Indonesia yang telah terjalin selama 23 tahun untuk produksi baja lapis ringan.

Selain itu, kondisi harga bijih besi (iron ore) di pasar global ternyata menjadi sentimen pendorong yang menguntungkan para produsen baja ini. Seperti diketahui, bijih besi merupakan bahan baku utama untuk pembuatan besi kasar. Adapun besi kasar tersebut adalah bahan baku untuk pembuatan besi tempa, besi tuang dan baja.

Mengutip situs Dalian Commodity Exchange (DCE), harga global bijih besi terus menurun, setidaknya sejak Februari 2017.

Grafik : Pergerakan Harga Bijih Besi

Illustration

Sumber : DCE

Grafik di atas merupakan grafik mingguan (weekly) dengan jenis kontrak bijih besi i1709. Dalam lima minggu terakhir (MA5), harga rata-rata bijih besi berada di level RMB457,8 per metrik ton. Harga ini turun setelah sempat mencapai puncaknya di RMB680 per metrik ton. Oleh sebab itu, bisa diasumsikan bahwa telah terjadi penurunan sebesar 32,8 persen sejak harga bijih besi mencapai level puncaknya.

Hal ini tentu menjadi katalis positif bagi para produsen baja nasional. Pasalnya, marjin perusahaan baja ini bisa semakin tebal, dengan asumsi harga penjualan baja tidak turun saat harga bijih besi global sebagai bahan baku justru melemah. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua