Pendapatan Premi Allianz Capai Rp10,19 Triliun

Bareksa • 27 Apr 2017

an image
Shareholders of Europe's biggest insurer Allianz SE arrive for the company's annual meeting in Munich (REUTERS/Michael Dalder)

Allianz Indonesia mencatat laba bersih gabungan sebesar Rp 837,49 miliar

Bareksa.com - Allianz Indonesia menorehkan hasil positif kinerjanya yang tercermin dari pendapatan premi bruto (Gross Written Premium/GWP) gabungan (dari lini usaha asuransi jiwa dan umum) sebesar Rp 10,19 triliun di tahun 2016. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 1,4 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2015, meski kinerja laba belum dapat terangkat.

Sampai dengan akhir tahun 2016, Allianz Indonesia mencatat laba bersih gabungan sebesar Rp 837,49 miliar, atau turun sangat tipis sebesar 0,3 persen dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya. Hal ini disebabkan oleh tantangan yang dihadapi oleh lini asuransi umum di tahun 2016.

Sementara itu, apabila dilihat dari laju pertumbuhan tahunan majemuk (Compunding Annual Growth Rate) perusahaan secara gabungan selama 4 tahun terakhir, Allianz Indonesia tetap menunjukkan tren positif sebesar 4 persen untuk pendapatan premi bruto dan 17 persen untuk laba bersih. Total aset gabungan Allianz Indonesia juga mengalami peningkatan sebesar 8,0 persen dari Rp 29,77 triliun di tahun 2015 menjadi Rp 32,17 triliun di tahun 2016.

“Pertumbuhan yang terjadi adalah berkat upaya kami untuk selalu menjaga kepercayaan lebih dari 7 juta tertanggung dan memberikan pelayanan yang prima dalam memenuhi kebutuhan pengelolaan risiko keuangan mereka. Oleh karenanya, bahkan di tengah-tengah kondisi pasar yang penuh tantangan, jumlah nasabah kami mengalami peningkatan,” ujar Country Manager dan Direktur Utama Allianz Life Indonesia, Joachim Wessling.

Allianz Life sudah memiliki tiga jalur distribusi dalam menjangkau nasabah, yakni keagenan, pemasaran melalui bank (bancassurance) dan Allianz Health & Corporate Solution (AHCS), fokus untuk memenuhi kebutuhan nasabah asuransi kumpulan. Secara umum, strategi pemasaran multi-distribusi berperan penting dalam menyokong pertumbuhan perusahaan. Pada tahun 2016, jalur distribusi bancassurance merupakan kontributor terbesar atas pendapatan premi bruto perusahaan dengan komposisi 51 persen diikuti oleh keagenan sebesar 40 persen dan AHCS sebesar 9 persen.

“Kami ingin sebanyak mungkin masyarakat Indonesia dapat merasakan manfaat memiliki asuransi. Oleh karenanya, di sektor ritel kami mengembangkan bentuk kerja sama strategis dengan para mitra pemasaran. Hal in tidak hanya mendatangkan keuntungan bagi kedua belah pihak, tetapi juga sangat mampu memberikan nilai tambah bagi para nasabah mitra bisnis kami. Berbagai inovasi berbasis teknologi terus kami kembangkan untuk menghadirkan pengalaman bertransaksi yang cepat, akurat, nyaman dan aman,” lanjut Joachim.

Di sisi lain, fokus perusahaan di segmen ritel (asuransi kendaraan, kecelakaan diri, properti dan asuransi perjalanan) terus mengalami pertumbuhan yang diharapkan. Hal ini bisa dilihat dari laju pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) segmen ritel selama 4 tahun terakhir sebesar 15,4 persen. Secara keseluruhan di tahun 2016, segmen ritel Allianz Utama mengalami pertumbuhan sebesar 13 persen. Pertumbuhan yang dicapai tidak lepas dari kuatnya kepercayaan nasabah, khususnya dari segmen ritel. Hal ini juga terlihat dari jumlah polis dari seluruh lini usaha asuransi umum yang mengalami peningkatan sebesar 54,4 persen, dari 84.843 polis pada tahun 2015 menjadi 130.964 polis pada tahun 2016. (K02)

Tags:
allianz