Bareksa.com - Berikut sejumlah berita dan informasi yang dirangkum dari media nasional dan keterbukaan informasi.
PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA)
Bank Mandiri menyalurkan pinjaman sindikasi bersama BCA senilai Rp1,87 triliun untuk mempercepat proses pembebasan lahan ruas tol Semarang-Batang sepanjang 75 km. Adapun penandatanganan perjanjian kredit dilakukan oleh SVP Corporate Banking Bank Mandiri Dikdik Yustandi dan Direktur Utama PT Jasamarga Semarang Batang Saut P. Simatupang.
Menurut Dikdik, penyaluran kredit ini menjadi implementasi konsistensi Bank Mandiri dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.
PT Wijaya Karya Tbk (Persero)
Wijaya Karya menggandeng investor asal Prancis, PT Matiére Bridge Building Indonesia, untuk menggarap proyek infrastruktur dan kerangka baja. Direktur Keuangan Wijaya Karya A.N.S.Kosasih dan Chairman Matiére, Philippe Matiere meneken nota kesepahaman kerja sama tersebut serta disaksikan Presiden Prancis, Francois Hollande.
Kerja sama tersebut mencakup pengerjaan rangka baja untuk jembatan dan jalan tol dengan teknologi tinggi, dan pembangunan pabrik dan fasilitas produksi rangka baja jembatan dan jalan tol di Indonesia.
Selain itu kerja sama tersebut juga akan memberikan peluang bagi perusahaan berkode emiten WIKA ini untuk mengembangkan bisnis di luar negeri, terutama di negara-negara di mana Matiére telah menjadi pemimpin pasar.
PT Bank Permata Tbk (BNLI)
Bank Permata memastikan akan melakukan penerbitan saham baru alias rights issue senilai total Rp 3 triliun pada tahun ini. Aksi korporasi itu telah mendapat restu dari rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB).
Ridha Wirakusumah, Direktur Utama Bank Permata mengatakan, rights issue dilakukan untuk memperkuat struktur permodalan bank. “Rights issue rencananya akan selesai pada Juni 2017,” ujarnya dalam keterangan tertulis.
PT Bank Bukopin Tbk (BBKP)
Bank Bukopin membukukan pertumbuhan kinerja pada 2016. Peningkatan kinerja tercermin dari laba bersih tercatat Rp 1,1 triliun atau meningkat 13,1 persen yoy.
Sementara posisi aset tumbuh 11,70 persen secara tahunan atau year on year (yoy) menjadi Rp105,4 triliun per akhir tahun lalu.