Apa yang mau kamu cari?
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Kamu bisa mulai dari nama produk investasi atau topik tertentu.
Perseroan akan meminta persetujuan di RUPS 2 Mei mendatang
Perseroan akan meminta persetujuan di RUPS 2 Mei mendatang
Bareksa.com - Emiten petrokimia PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) berencana menerbitkan saham baru dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD), untuk menambah modal sekaligus memperbanyak jumlah saham yang beredar di publik. Hal ini seiring dengan kepatuhan terhadap peraturan Bursa Efek Indonesia tentang minimal saham beredar (floating share).
Berdasarkan prospektus yang dipublikasikan pada Jumat lalu (24 Maret 2017) emiten ini berencana menambah jumlah saham yang dimiliki oleh pemegang saham bukan pengendali dan bukan pemegang saham utama paling kurang 50 juta saham dan paling kurang 7,5 persen dari jumlah saham dalam modal disetor.
Penerbitan saham baru dengan HMETD tersebut juga dilakukan untuk memperkuat kondisi keuangan Perseroan sehubungan dengan rencana Perseroan untuk menambah kapasitas produksinya di masa yang akan datang.
Jumlah yang akan diterbitkan sebanyak-banyaknya 280 juta saham dengan nominal Rp1.000 per saham. Perseroan berencana menggunakan dana rights issue ini untuk belanja modal terkait penambahan kapasitas dan melakukan diversifikasi produk.
Pemegang saham perseroan yang tidak menggunakan haknya akan mengalami dilusi maksimum 7,85 persen. Perseroan akan meminta persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham yang akan digelar pada 2 Mei 2017 mendatang.
Sebagai informasi, pemegang saham pengendali TPIA saat ini adalah PT Barito Pacific Tbk (BRPT) yang dengan kepemilikan 45 persen saham. Selain itu, SCG Chemicals Company Limited memegang 30,57 persen saham TPIA, Magna Resources Corporation Pte Ltd memegang 15,02 persen dan Marigold Resources Pte Ltd memegang 5,15 persen. Presiden Direktur perseroan, yakni Erwin Ciputra memegang 0,06 persen dan Direktur Lim Chong Thian. Sisanya, publik hanya memiliki 4,22 persen. Padahal, peraturan Bursa mengharuskan emiten untuk memiliki floating shares di publik minimal 7,5 persen.
Grafik: Pergerakan Saham TPIA Periode 1 July 2016 – 27 Maret 2017
Sumber : Bareksa.com
Penerbitan saham baru ini diharapkan akan diselesaikan pada triwulan ketiga tahun ini. Sebelumnya, saham TPIA telah bergerak naik hingga 505 persen sejak Juli 2016 hingga diperdagangkan di level saat ini. (Baca Juga : Laba Chandra Asri Melesat 10 Kali Lipat, Saham Naik 505%). (hm)
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Obligasi Nusantara autodebet | 1.112,8 | - | |||||
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.101,63 | - | - | ||||
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.878,43 | ||||||
Insight Renewable Energy Fund | 2.318,46 | ||||||
Syailendra Sharia Fixed Income Fund | 1.074,64 | - | - |
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
ST014T2
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
7 Mar - 16 Apr 2025
Tipe Kupon
Mengambang
ST014T4
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
7 Mar - 16 Apr 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR022
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
16 Mei - 18 Jun 2025
Tipe Kupon
Fixed
SBR014
Saving Bond Ritel
Periode Pembelian
14 Jul - 7 Agt 2025
Tipe Kupon
Mengambang
SR023
SyariahSukuk Ritel
Periode Pembelian
22 Agt - 12 Sep 2025
Tipe Kupon
Fixed
ORI028
Obligasi Negara Ritel
Periode Pembelian
29 Sep - 23 Okt 2025
Tipe Kupon
Fixed
ST015
SyariahSukuk Tabungan
Periode Pembelian
10 Nov - 3 Des 2025
Tipe Kupon
Mengambang