Artikel ini dipersembahkan oleh mitra produk investasi kami DuitPintar.com
Duitpintar.com - Perjalanan bisnis seharusnya menjadi hal yang menyenangkan secara lahir dan batin. Apalagi kalau kita mendapat dinas ke luar negeri.
Selain menyelesaikan tugas dari kantor, kita bisa sekaligus pelesiran. Atau apabila waktunya cukup terbatas, setidaknya kita bisa jalan-jalan ke sekitar hotel dan berfoto-foto.
Hal ini tidak ada salahnya kita lakukan, selama pekerjaan sudah kita selesaikan terlebih dahulu dan pekerjaan pun tidak terbengkalai.
Akan tetapi, perjalanan bisnis ke luar negeri ini terkadang membuat pusing kepala, apalagi jaraknya jauh dan selisih waktunya banyak. Kondisi badan lemah, letih, dan lesu akibat perbedaan waktu ini sering disebut dengan jet lag.
Ketika mengalami hal seperti ini, jangankan dapat bersenang-senang di lokasi kunjungan bisnis, kita justru bisa merasa terganggu dalam menjalankan tujuan bisnis kita. Misalnya saja, ketika meeting dengan klien, kita menjadi tidak fokus dan bahkan tidak bisa datang karena badan lesu.
Untuk mengantisipasi jet lag saat dinas ke luar negeri ini, langkah berikut ini dapat kita terapkan:
1. Tidur lebih awal apabila menuju timur
Makin ke timur, selisih waktu makin lebar. Artinya, waktu yang termakan selama dalam perjalanan makin banyak. Contohnya seperti keadaan di dalam negeri, ketika di Jakarta masih pukul 17:00 WIB, di Jayapura, Papua sudah pukul 19:00 WIT. Oleh karena itu, ketika dari Jakarta berangkat ke Jayapura pukul 17.00 WIB, maka sampai di Jayapura bisa pukul 23:00 WIB, alias pukul 01:00 WIT.
Padahal semestinya waktu yang ditempuh 6 jam via udara, jadi terasa 8 jam di perjalanan. Ada penambahan waktu 2 jam karena perpindahan waktu dari WIB ke WIT. Jadi, waktu istirahat pun lebih sedikit. Untuk menyiasatinya, tidurlah lebih awal supaya badan tidak terlalu letih. Begitu pesawat take-off, kita bisa langsung istirahat. Jadi, ketika sudah sampai tujuan, kita bisa melanjutkan tidur hingga pagi hari.
Sebaliknya, bila kita pergi ke arah barat, terkesan waktu kita bertambah banyak. Sebagai contoh, Jakarta dan Jeddah, Arab Saudi memiliki perbedaan waktu 4 jam. Perjalanan dengan penerbangan langsung memakan waktu sekitar 9 jam. Ketika berangkat dari Jakarta jam 12:00 WIB, seharusnya sampai di Jeddah pukul 21:00 WIB dan sudah mendekati waktu tidur. Namun, di Jeddah masih pukul 17:00, dan belum waktunya tidur.
Sebaiknya kita tidur dulu di dalam pesawat. Ketika sampai di Jeddah jangan langsung tidur, tetapi menunggu atau beraktivitas dulu hingga pukul 21:00 waktu Jeddah sebelum kita melanjutkan tidur agar bisa bangun sesuai dengan ritme normal keesokan paginya.
2. Atur jam tangan
Agar badan dan pikiran tidak kaget dengan perubahan waktu, aturlah jam tangan untuk menyesuaikan dengan waktu tujuan. Secara psikologis, ini berguna untuk membuat rileks.
Tubuh akan beradaptasi sesuai dengan waktu yang ditunjukkan pada jam tangan. Ketika malam hari di tempat tujuan, usahakan tidur meski rasa kantuk belum muncul karena di tempat asal itu adalah siang.
Namun, jangan paksakan diri buat tidur karena hanya akan membuat kesal sendiri. Jika terpaksa, bolehlah meminum obat tidur tetapi harus dengan petunjuk dokter terlebih dahulu.
3. Banyak mengkonsumsi air putih
Dalam tubuh manusia, air punya porsi terbanyak hingga 70 persen. Untuk menjaga konsentrasi dan kesehatan, kita harus banyak mengkonsumsi air putih.
Tidak perlu air mineral dengan merek tertentu, yang penting adalah jumlah asupan air putih cukup, yakni 7-8 gelas per hari. Dalam hal ini, kopi dan teh tidak terhitung sebagai air meski ada kandungan air di dalamnya.
4. Datang lebih awal
Ada baiknya, kita mengusahakan datang lebih awal ke lokasi tujuan. Hal ini bertujuan agar badan memiliki lebih banyak waktu untuk beradaptasi.
Adaptasi cukup hanya sekitar 12-24 jam sebelum hari-H, tidak perlu sampai seminggu sebelumnya. Akan tetapi apabila kantor mengizinkan hal tersebut, tentunya akan jauh lebih baik lagi untuk kondisi tubuh beradaptasi.
5. Menggerak-gerakan badan
Setelah tiba di lokasi tujuan, segera lakukanlah olahraga ringan agar badan tidak kaku. Contohnya, menggerakkan badan saat pemanasan sebelum berolah raga agar peredaran darah lancar, serta peregangan terlebih dahulu agar bisa rileks setelah perjalanan jauh.
Tidak perlu sampai mencari tempat fitness atau gym juga di lokasi tujuan, karena yang terpenting adalah badan direnggangkan agar otot-otot yang kaku selama perjalanan bisa lebih rileks.
***
Nah, perjalanan bisnis ini seharusnya bisa dimanfaatkan dengan benar agar kelangsungan karir dan bisnis bisa meningkat. Apalagi sampai ke luar negeri, yang tentunya menguras dana lebih banyak.
Jet lag jelas akan muncul saat dinas ke luar negeri, tetapi bisa diantisipasi dengan cara-cara di atas. Jangan sampai kondisi badan yang lemas gara-gara jet lag bikin perjalanan bisnis menjadi kacau.
Baca artikel lainnya, silakan klik tautan berikut ini: DuitPintar.com