Siapkan Capex Hingga Rp2 T, Intiland Kombinasikan Pinjaman Bank dan Kas
Dana tersebut untuk melanjutkan empat proyek eksisting
Dana tersebut untuk melanjutkan empat proyek eksisting
Bareksa.com – PT Intiland Development Tbk (DILD) tidak hanya mengandalkan kas internal dan perolahan marketing sales untuk membiayai kebutuhan anggaran belanja modal (capex) tahun ini yang berkisar Rp1,8 triliun hingga Rp2 triliun. Perseroan juga sudah mengantongi pinjaman dari beberapa bank yang siap dicairkan untuk melengkapi anggaran tersebut.
Meski tidak menyebut secara detil nama-nama bank yang menjadi kreditur Intiland, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi Intiland Archied Noto Pradono mengatakan, sebagian besar pinjaman tersebut merupakan pinjaman lama yang belum dicairkan. “Jadi itu semacam undisbursed loan kami yang tinggal dicairkan,” ungkap Archied, Selasa, 21 Februari 2017.
Hingga 30 September 2016, Intiland memiliki kas dan setara kas sebesar Rp468,43 miliar atau naik 15,78 persen dari posisi 31 Desember 2015 Rp404,57 miliar. Catatan ini membuat jumlah aset lancar Intiland mencapai Rp3,21 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Adapun dana capex perseroan akan dialokasikan bagi empat proyek eksisting seperti Praxis, Spazio, Regata, dan Graha Golf. Nilai investasi proyek Praxis mencapai Rp700 miliar, Spazio Rp400 miliar, Regata Rp1 triliun dan Graha Golf sekitar Rp600-800 miliar.
Sambil mengembangkan proyek eksisting, Intiland juga terus memproses kesiapan dua proyek mixed used di Jakarta dan Surabaya yang bernilai Rp2,6 triliun. “Proyek ini baru akan mulai konstruksi pada tahun depan,” imbuh Archied.
Meski begitu, Archied berharap, dua proyek tersebut bisa memberi porsi Rp800-900 miliar terhadap marketing sales Intiland tahun ini yang ditargetkan Rp2,3 triliun. Pada akhir 2016, marketing sales Intiland mencapai Rp1,63 triliun.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan Intiland Theresia Rustandi menyebut, perseroan saat ini memiliki landbank sekitar 2.000 hektare. Dari jumlah itu, sebagian besar atau sekitar 1.100 hektare berlokasi di Maja, Tangerang.
Namun Theresia bilang, Intiland belum berniat melakukan pembangunan proyek di Maja dalam waktu dekat. “Karena kami menunggu infratstrukturnya ada. Terutama untuk jalur commuter double track,” kata dia.
Dari sisi keuangan, meski pendapatan usaha naik 5,73 persen dari Rp1,57 triliun menjadi Rp1,66 triliun, laba bersih Intiland hingga 30 September 2016 mencapai Rp205,3 miliar, atau turun tipis 4,46 persen dari periode sama tahun 2016 Rp214,8 miliar.
Sayang, Archied belum mau mengungkapkan realisasi pendapatan dan laba bersih tahun buku 2016. “Nanti akan kami umumkan secara resmi,” tambahnya.
Saham DILD
Performa operasional dan keuangan hingga September 2016 yang sedikit tertekan sempat membuat saham DILD menyentuh level terendah di sepanjang 2016, yakni Rp444. Level tersebut terjadi pada 21 Desember 2016.
Untungnya, jika dibandingkan dengan posisi akhir 2015, saham DILD yang berada pada posisi Rp489 akhirnya ditutup Rp500 atau naik 2,25 persen pada akhir 2016. Bahkan, saham DILD juga sempat menyentuh level penutupan tertinggi Rp650 pada 11 Agustus 2016.
Grafik: Pergerakan Saham DILD Sepanjang 2016
Sumber: Bareksa.com
Pada perdagangan 21 Februari 2017, saham DILD ditutup turun 0,42 persen ke level Rp476 dari posisi hari sebelumnya Rp478. Sepanjang hari, saham DILD sempat menyentuh level Rp482. Nilai transaksinya mencapai Rp1,49 miliar dengan volume 31.167 lot. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.