MARKET BRIEF: MLPL Pertimbangkan Divestasi MPPA, SUGI Jual Anak Usaha US$2Juta

Bareksa • 03 Feb 2017

an image
Petugas teller melayani transaksi keuangan nasabah di Kantor Cabang Pembantu (KCP) Bank Mandiri Jakarta Juanda, Jumat (8/7). ANTARA FOTO/Widodo S. Jusuf/ama/2016.

BJTM akan dirikan bank syariah, BMRI akan dirikan anak usaha di Malaysia, SSIA percepat pembebasan lahan Subang.

Bareksa.com- Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.

PT Multipolar Tbk (MLPL) dan PT Matahari Putra Prima Tbk (MPPA)

MLPL selaku pemegang 50,23 persen saham MPPA mempertimbangkan untuk menjual sejumlah saham atau divestasi saham anak usahanya yang mengoperasikan Hypermart tersebut.

Temasek yang menguasai 26,1 persen saham MPPA melalui anak usahanya, Anderson Investments Pte. Ltd, juga dikabarkan akan ikut melepas saham emiten ritel terebut. Bahkan berdasarkan pemberitaan sejumlah media asing, divestasi yang dilakukan Temasek nanti akan membuat nilai perusahaan MPPA mencapai US$ 1 miliar.

PT Sugih Energy Tbk (SUGI)

SUGI  berencana melepas saham Sugih Energy Internasional Pte Ltd (SEI) pada tahun ini. Chichen TN, Sekretaris Perusahaan SUGI mengatakan, pelepasan saham SEI dilakukan karena SEI tidak memberikan kontribusi laba bersih pada SUGI

Perusahaan itu dijual hanya seharga US$ 2 juta. Bursa Efek Indonesia (BEI) pun mempertanyakan kewajaran harga penjualan ini lantaran aset netto perusahaan itu mencapai US$ 6,8 juta. Manajemen SUGI mengatakan, hitungan ini lantaran aset netto SEI seimbang dengan beban yang jumlahnya sama, karena ada pembayaran beban ke pihak ketiga.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (BJTM)

BJTM memutuskan untuk mendirikan bank umum syariah pada 2017. Hal ini dilakukan dengan memisahkan bisnis UUS (unit usaha syariah).

Dalam keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Direksi Bank Jatim menyebutkan, total modal bank syariah ini diperkirakan sebesar Rp 2,5 triliun. Modal ini terdiri dari modal dasar sebesar Rp 2 triliun.

PT Bank Mandiri Tbk (BMRI)

BMRI akan mendirikan anak usaha perbankan di Malaysia tahun ini, menyusul izin Qualified Asean Bank (QAB) Bank yang didapatkan oleh bank pelat merah ini.

Ferry M Robbani, Senior Vice President International Banking and Financial Institutions Bank Mandiri mengatakan, untuk membuat anak usaha di Malaysia ini Mandiri sudah menyiapkan kocek sebesar Rp 4 triliun.

PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA)

SSIA akan lebih agresif melakukan ekpansi bisnis kawasan industri pada tahun ini. Setelah mendapatkan tambahan modal dari penjualan kepemilikan di Tol Cikopo-Palimanan (Cipali), perusahaan berencana mempercepat pembebasan lahan di Subang, Jawa Barat.