Harga Tembus Rp400, Begini Perubahan Struktur Pemegang Saham BUMI

Bareksa • 16 Jan 2017

an image
Sejumlah alat berat terlihat di situs tambang batu bara. (Peabody Energy/Wikimedia Commons)

Jumlah investor perseorangan nasional meningkat 5.655 orang hanya dalam dua bulan perdagangan

Bareksa.com - Harga saham PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kembali menjadi sorotan. Pada perdagangan hari ini, Senin 16 Januari 2017, saham BUMI dibuka pada Rp406 per lembar saham, atau naik 4,6 persen dari penutupan hari sebelumnya.

Peningkatan harga saham tersebut juga seiring dengan ramainya transaksi di pasar reguler, yang menjadikan emiten batu bara ini menjuarai top value di Bursa Efek Indonesia hari ini. Hingga pukul 14:37 WIB, nilai transaksi saham BUMI mencapai Rp390 miliar dengan sebanyak 975 juta saham berpindah tangan.

Semenjak suspensi perdagangan saham BUMI dibuka pada 5 Oktober 2016, harga saham terus naik hingga mencapai level tertingginya sejak tiga tahun terakhir. Padahal, saat perdagangan saham BUMI dihentikan oleh bursa pada akhir Juni 2016, harga saham masih berada di level Rp63 per saham. Harga saham BUMI di kisaran Rp400 sebelum ini tercatat pada November 2013.

Pergerakan signifikan dalam dua bulan terakhir mendorong minat investor ritel untuk ikut merasakan keuntungan dari pergerakan harga saham perusahaan tambang milik Grup Bakrie ini.

Berdasarkan data laporan registrasi pemegang saham BUMI per Desember 2016, proporsi pemodal perseorangan nasional tercatat sebesar 33,42 persen dari seluruh saham beredar dengan jumlah investor sebanyak 35.696 orang, naik dari proporsi per Oktober 2016 sebesar 30.33 persen dengan jumlah investor sebanyak 30.041 orang.

Artinya, jumlah investor perseorangan nasional meningkat 5.655 orang hanya dalam dua bulan perdagangan terakhir.

Hal ini pun membawa porsi kepemilikan investor lokal semakin besar dibandingkan porsi asing. Per Desember 2016, sebanyak 56,10 persen investor BUMI berasal dari dalam negeri dan sisanya 43,9 persen adalah asing. Dominasi lokal meningkat bila dibandingkan porsi 51,79 persen pada Oktober 2016, yang saat itu investor asing masih memegang 48,21 persen saham BUMI.

Tabel: Struktur Pemegang Saham BUMI Oktober & Desember 2016

Sumber: Laporan Registrasi Pemegang Efek BUMI

Pada periode yang sama, kepemilikan investor badan usaha asing turun menjadi 42,95 persen dengan jumlah investor sebanyak 187 badan usaha, dari sebelumnya 47,44 persen dengan jumlah investor sebanyak 196 badan usaha. Artinya sembilan badan usaha asing sudah melepas kepemilikan saham BUMI sebesar 4,49 persen dalam dua bulan terakhir.

Grafik: Investor Perseorangan Nasional & Institusi Asing BUMI


Sumber: Laporan Registrasi Pemegang Efek BUMI

Semenjak suspensi dibuka, saham BUMI memberi keuntungan cepat bagi para pemegang saham lama yang sudah menggengam saham BUMI sejak harganya masih di bawah Rp100 per saham. Jika seorang investor memiliki saham sejak harga Rp68 per lembar saham, maka hari ini investor tersebut sudah mendapat keuntungan lebih dari 6 kali lipat. (hm)