Belanja Iklan TV 2016 Capai Rp96,8T, Siapa Dapat Kue Paling Besar?
Yang menghabiskan dana terbesar di iklan televisi adalah industri makanan dan minuman.
Yang menghabiskan dana terbesar di iklan televisi adalah industri makanan dan minuman.
Bareksa.com - Sepanjang tahun 2016 tercatat ada dana Rp96,80 triliun yang mengalir ke stasiun televisi di Indonesia untuk menayangkan iklan. Angka ini naik cukup tinggi dari tahun 2015 yang hanya sebesar Rp72,50 triliun atau tumbuh 33,52 persen.
Hasil monitoring PT Sigi Kaca Pariwara menyebutkan yang menghabiskan dana terbesar di iklan televisi adalah industri makanan dan minuman. Belanja iklan industri ini mencapai Rp20,7 triliun atau tumbuh hingga 32,98 persen dibandingkan tahun 2015 yang hanya sebesar Rp15,57 triliun.
Konsumen iklan televisi paling banyak selanjutnya adalah industri personal care atau yang lebih dikenal dengan industri perawatan tubuh seperti shampo, sabun, dan pembersih wajah. Total belanja iklan yang dihabiskan industri ini sepanjang 2016 mencapai Rp17,8 triliun atau tumbuh 42,67 persen dibandingkan tahun 2015 sebesar Rp12,9 triliun.
Promo Terbaru di Bareksa
Industri terbesar ketiga dalam belanja iklan adalah industri makanan olahan seperti snack, wafer, sereal, mie instan, dll. Total belanja iklan industri ini mencapai Rp10,5 triliun, tumbuh sebesar 53,74 persen dari tahun 2015 yang hanya sebesar Rp6,87 triliun.
Posisi selanjutnya ditempati oleh industri farmasi yang menempati peringkat keempat dengan total belanja iklan sebesar Rp6,3 triliun atau tumbuh sebesar 29,51 persen Rp 4,9 triliun.
Tabel Sektor Industri Pengiklan Terbanyak
Sumber: Adstensity
Sementara itu, untuk brand dengan belanja iklan tertinggi di tahun 2016, Adstensity mencatat Djarum merupakan brand yang paling banyak mengeluarkan dana belanja iklan. Sepanjang tahun 2016 total belanja iklan Djarum mencapai Rp1,91 triliun, disusul oleh Walls dengan total belanja iklan sebesar Rp1,63 triliun.
Peringkat ketiga brand Pepsodent mengeluarkan dana belanja iklan sebesar Rp1,34 triliun. Selanjutnya brand Gudang Garam dan Pond’s dengan total belanja iklan masing-masing sebesar Rp1,32 triliun dan Rp1,27 triliun. Sampoerna dan Lifebuoy menjadi pengiklan terbesar keenam dan ketujuh dengan total belanja iklan sebesar Rp1,25 triliun dan Rp1,22 triliun.
Perusahaan Pembeli Iklan Televisi Terbesar (Rp triliun)
Sumber: Adstensity
Hasil monitoring Adstensity menunjukkan bahwa pada tahun 2016, total belanja iklan di 13 stasiun TV nasional mencapai Rp96,8 triliun. Dari 13 stasiun TV nasional tersebut, RCTI merupakan stasiun yang paling banyak mendapatkan keuntungan dari belanja iklan.
Pada tahun 2016, RCTI mengumpulkan total keuntungan hingga Rp14,86 triliun naik 33,44 persen dari tahun 2015 yang mencapai Rp11,13 triliun. SCTV berada di peringkat kedua dengan pendapatan mencapai Rp13,06 triliun naik 34,99 persen dari tahun 2015 yang pendapatanya mencapai Rp9,67 triliun.
Grafik: Pendapatan Iklan Televisi (Rp triliun)
Sumber: Adstensity
Sementara itu Indosiar dan ANTV mendapat pendapatan dari iklan yang hampir sama, masing-masing sebesar Rp11,01 triliun dan Rp11,00 triliun. Pendapatan Indosiar naik 43,73 persen dari tahun 2015 yang pendapatanya mencapai Rp7,65 triliun. Sementara pendapatan ANTV , naik 49,73 persen dari tahun 2015 yang pendapatanya mencapai Rp7,34 triliun.
Di peringkat kelima, MNC TV mendapatkan pendapatan sebesar Rp10,79 triliun naik 24,25 persen dari tahun 2015 yang pendapatanya mencapai Rp8,68 triliun. Seperti biasa TVRI menempati peringkat paling akhir dengan raihan Rp93 miliar atau rata-rata sebulan hanya meraih Rp7,7 miliar. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.