Garap Proyek Infrastruktur, Pendapatan Beton Siap Pakai Semen Indonesia Meroket

Bareksa • 16 Dec 2016

an image
Semen Indonesia Beton memasok beton siap pakai dalam proyek Prasarana Kereta Api Ringan (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Cibubur dan Bekasi. (Semen Indonesia Beton)

Semen Indonesia Dukung Percepatan Proyek Infrastruktur Lewat Industri Downstream

Bareksa.com – Kelebihan pasokan (oversupply) di industri semen diperkirakan akan mereda, dengan kembali meningkatnya belanja infrastruktur di Indonesia. PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR), produsen semen terbesar di Indonesia, akan menerapkan sejumlah strategi untuk meningkatkan kemampuan perusahaan berkompetisi, untuk menyerap nilai dari proyek-proyek infrastruktur secara maksimal.

Oversupply industri semen

Data Asosiasi Semen Indonesia menunjukkan per tahun 2016 ini kapasitas produksi akan mencapai 89,7 juta ton--meningkat 18,8 persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pada periode yang sama di tahun lalu, konsumsi semen dalam setahun hanya berkisar di angka 65 juta ton.

Peningkatan kapasitas tak hanya datang dari pemain lama, tapi juga dari empat pemain baru dengan kapasitas sekitar 9,3 juta ton.

Peningkatan ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan konsumsi yang melambat akibat melemahnya ekonomi. Pertumbuhan permintaan semen dalam kurun waktu 10 tahun terakhir rata-rata hanya sekitar 6 persen per tahun.

Grafik: Konsumsi Semen Nasional 2005 - Okt 2016


Sumber: ASI, diolah Bareksa.com

Di tengah kondisi ini, berembus angin segar dari pemerintah. Tahun depan, sebanyak Rp387,3 triliun telah dianggarkan untuk belanja infrastruktur.  Angka ini meningkat lima kali lipat dibanding tahun 2010 yang hanya mencapai Rp86 triliun. Tak hanya dari APBN, pemerintah juga mendorong BUMN untuk meningkatkan belanja modal.

Grafik: Anggaran Infrastruktur 2010-17 (dalam Rp triliun)

Sumber: Kementerian Keuangan, diolah Bareksa.com

Tertera dalam laporan presentasinya, PT Semen Indonesia menghitung bahwa setiap proyek infrastruktur bernilai sekitar Rp50 triliun akan membutuhkan 10-12 juta ton semen.

Dari sisi volume, permintaan semen dari sektor infrastruktur tidaklah besar. Per September 2016 kontribusi semen curah terhadap seluruh penjualan semen hanya 23,7 persen. Tetapi, dalam jangka panjang, efek multiplier pembangunan infrastruktur akan menggenjot industri properti yang mengandung angka permintaan semen yang lebih besar.

Semen Indonesia Perkuat Industri Downstream

Semen Indonesia menyiapkan sejumlah strategi untuk memanfaatkan momentum ini--di tengah tingginya kompetisi di industri semen.

Semen Indonesia telah masuk ke industri downstream (hilir) pada 2012. Menyikapi perubahan peta bisnis semen nasional, Semen Indonesia melakukan konsolidasi bisnis dengan membentuk PT Semen Indonesia Beton (SIB) untuk menawarkan produk di bidang konstruksi seperti beton siap pakai (ready mix). Selain itu, salah satu afiliasi perusahaan, yakni Koperasi Warga Semen Gresik (KWSG) mengembangkan bisnis downstream dalam bidang bahan bangunan, yakni Gress Board --solusi papan pengganti kayu.

Semen Indonesia juga memiliki anak usaha di bidang jasa konstruksi, yakni PT Swadaya Graha yang sudah berpengalaman 31 tahun.

Secara total, Semen Indonesia saat ini memiliki 10 anak perusahaan non-semen dan 13 lembaga afiliasi yang siap mendukung proyek percepatan infrastruktur pemerintah.

Beton siap pakai berkontribusi cukup besar terhadap pendapatan Semen Indonesia. Pendapatan segmen ini merupakan kontributor terbesar kedua setelah penjualan semen. Yang menarik, sepanjang Januari-September 2016, pendapatan beton siap pakai melonjak 68 persen dibanding periode yang sama tahun sebelumnya menjadi Rp565,58 miliar.

Salah satu pendorongnya adalah masuknya produk beton siap pakai ke sejumlah proyek infrastruktur termasuk salah satunya proyek Prasarana Kereta Api Ringan (LRT) terintegrasi di wilayah Jakarta, Cibubur dan Bekasi. Pada proyek ini, Semen Indonesia Beton memasok 428.191 meter kubik beton siap pakai untuk membangun jalur kereta api tahap pertama dengan panjang sekitar 42,1 km.

Grafik: Pendapatan Beton Siap Pakai Semen Indonesia

Sumber: Laporan Keuangan Semen Indonesia

Kenaikan ini juga merupakan hasil dari inovasi-inovasi produk yang disesuaikan dengan program percepatan infrastruktur pemerintah.  Produk beton inovasi terbaru yakni Flash Concrete menjadi salah satu unggulan Semen Indonesia karena cepat kering.  Setting time beton yang hanya 6 jam sampai siap pakai, sangat sesuai untuk konstruksi jalan utama yang membutuhkan waktu lebih cepat agar mengurangi gangguan kepadatan lalu lintas di area pembangunan. Produk ini digunakan dalam pembangunan desa wisata di Tabanan, Bali yang merupakan program sinergi dari lima BUMN.

(AD | np)

 

Tags:
SMGR