Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan pasar modal dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia.
PT Acset Indonusa Tbk (ACST)
Perusahaan konstruksi ini optimistis bisnis konstruksi tahun 2017 masih menggembirakan dengan adanya dukungan dari pemerintah untuk mempercepat pembangunan infrastruktur. Perusahaan konstruksi yang tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode ACST ini mematok target kontrak baru tahun depan sebesar Rp 4,5 triliun. Target tersebut lebih tinggi Rp 1 triliun dari target tahun ini atau tumbuh sekitar 28,5 persen.
Sementara tahun ini, Acset memperkirakan bisa mencapai target kontrak baru Rp 3,5 triliun. Hingga Oktober 2016, pencapaainnya sudah Rp 2,49 triliun yang sebagai besar didapat dapta proyek highrise building.
Anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) ini mulai berkomitmen menyasar proyek infrastruktur sejak akhir 2015 di tengah keseriusan pemerintah menggejot pembangunan infrastruktur. Acset akan terus didorong untuk fokus mengincar proyek infrastruktur jalan tol dan proyek transpotasi massal sejenis light rail transit (LRT).
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (BJBR)
Bank BJB mendapatkan penghargaan sebagai pelaksanaan tata kelola perusahaan (Good Corporate Governance) terbaik IGCGA 2016 yang diselenggarakan oleh Majalah Economic Review bekerjasama dengan IPMI International Business School, Sinergi Daya Prima dan Indonesia Asia Institute Ideku Group, bertujuan untuk memacu perusahaan dalam meningkatkan prestasi dan mengmplementasikan praktek GCG di Indonesia.
Pada kesempatan ini, penghargaan IGCGA 2016 diterima oleh Direktur Kepatuhan & Manajemen Risiko Bank BJB Agus Mulyana yang bertempat di Balai Kartini, Jakarta 7 Desember 2016. Dengan diraihnya penghargaan pada ajang Indonesia Good Corporate Governance Award 2016 dengan predikat "Sangat Baik" ini, menambah motivasi bagi bank BJB untuk terus melakukan terobosan dan inovasi yang dilandasi penerapan prinsip GCG sehingga dapat terus memberikan nilai tambah bagi pemegang saham.
Sampai dengan September 2016 lalu, Bank BJB berhasil mencatatkan pertumbuhan kredit yang cukup baik yakni mencapai 15,7 persen year on year (y-o-y). Bank BJB juga berhasil menurunkan rasio kredit bermasalah (NPL) menjadi sebesar 1,7 persen. Dari sisi permodalan, rasio kecukupan modal (CAR) naik menjadi sebesar 18,1 persen dan memberikan ruang yang cukup untuk melakukan ekspansi bisnis di masa yang akan datang. Adapun saat ini jumlah jaringan dan layanan Bank BJB yaitu sebanyak 2.291 jaringan dan layanan yang tersebar di seluruh tanah air.
PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM)
Terus berkomitmen mendukung digitalisasi pariwisata Indonesia, salah satunya dengan menyediakan solusi layanan Digital Hotel untuk PT Hotel Indonesia Natour. Dukungan tersebut merupakan tindak lanjut dari pembentukan Hotel Indonesia Group (HIG) oleh Menteri BUMN Rini M. Soemarno beberapa waktu lalu. Dukungan solusi layanan Digital Hotel tersebut dituangkan dalam perjanjian kerjasama. Pelaksanaan penandatanganan kerjasama diwakili oleh Deputi Executive Vice President Divisi Enterprise Service Telkom Suhartono dan Direktur Utama PT Hotel Indonesia Natour.
Hotel Indonesia Group dalam memastikan ketersediaan layanan Digital Hotel ini sejalan dengan komitmen pemerintah untuk mengembangkan industri pariwisata sebagai salah satu industri yang dapat mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.
HIG merupakan sinergi antar Hotel BUMN di Indonesia yang diantaranya dimiliki oleh PT Hotel Indonesia Natour (HIN), PT Patrajasa (anak usaha PT Pertamina), PT Aerowisata (anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk), PT Pegadaian dan PT Taman Wisata Candi yang berlokasi di Borobudur.Saat ini Hotel Indonesia Group sudah memiliki jaringan sebanyak 36 hotel (7 milik Aerowisata, 12 milik HIN, 7 milik Patra Jasa, 9 milik Pegadaian, dan 1 milik Taman Wisata Candi) yang tersebar di kota besar di seluruh Indonesia.
PT Bank Mandiri Tbk. (BMRI)
Terus fokus mengembangkan sektor kepelabuhanan untuk mendukung pemerintah dalam merealisasikan program tol laut serta pembangunan ekonomi yang inklusif. Terkait hal itu, Bank Mandiri telah menyalurkan total pembiayaan hingga Rp7,84 triliun pada akhir Oktober 2016, baik secara individu maupun sindikasi, untuk pengembangan sektor kepelabuhanan di Indonesia.
Nilai tersebut meningkat 72 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Menurut Direktur Retail Banking Bank Mandiri, Tardi, perseroan menyadari besarnya kebutuhan pembiayaan untuk merealisasikan program Tol Laut yang akan menghubungkan beberapa pelabuhan sebagai lalu lintas kapal pengangkut di sepanjang wilayah Indonesia, termasuk kebutuhan investasi pembangunan 24 pelabuhan utama yang diperkirakan mencapai Rp70,6 triliun.
Bank Mandiri juga telah memberikan kredit modal kerja kepada Pelindo II dan pinjaman transaksi khusus kepada Pelindo IIIdan Pelindo IV sebagai belanja modal untuk penguatan pelabuhan existing, serta pengadaan alat-alat pelabuhan. Sejalan dengan rencana kerja tersebut, Tardi melanjutkan, Bank Mandiri juga secara aktif mendukung Pelindo I-IV sebagai operator pelabuhan di Tanah Air melalui layanan transaction banking yang terintegrasi guna meningkatkan kelancaran dan kemudahan transaksi kepelabuhan.