MARKET BRIEF: Prodia Mencatatkan Saham Hari ini, NIRO Membuka Mall di Baturaja
Bank Danamon Memperkenalkan Aplikasi Khusus Kartu Kredit Bernama D-Card
Bank Danamon Memperkenalkan Aplikasi Khusus Kartu Kredit Bernama D-Card
Bareksa.com - Berikut adalah intisari perkembangan pasar modal dan aksi korporasi yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan Bursa Efek Indonesia.
PT Bank Danamon Tbk (BDMN)
Danamon menyikapi rencana Bank Indonesia (BI) yang ingin menurunkan suku bunga kartu kredit dengan menurunkan biaya. Djamin Nainggolan, Senior Executive Vice President Danamon mengatakan dengan adanya rencana tersebut berarti bank dituntut untuk lebih efisien. Salah satu cara yang ditempuh Danamon agar efisien adalah meluncurkan aplikasi yang memberikan nasabah kendali terhadap kartu kreditnya sendiri bernama D-Card.
Promo Terbaru di Bareksa
Lewat aplikasi khusus kartu kredit tersebut nasabah bisa langsung memeriksa tagihan, mengajukan kartu tambahan, sampai melakukan pemblokiran.Dengan begitu nasabah tidak perlu banyak bertanya lagi lewat call center yang berarti tak perlu lagi banyak pegawai di contact center.
BI menargetkan perampungan penurunan batas atas bunga kartu kredit menjadi sebesar 2,25 persen per bulan dari sebelumnya 2,95 persen per bulan pada Desember 2016. Lalu, bank pun diberikan masa penyesuaian selama enam bulan setelah penurunan batas atas bunga itu resmi dirilis. Sampai akhir September 2016, dari segi volume transaksi kartu kredit mencatatkan kenaikan sebesar 6,7 persen menjadi 24,74 juta kali dibandingkan dengan September 2016, sedangkan dari segi nominal susut 2,15 persen menjadi Rp22,38 triliun.
PT Prodia Widyahusada Tbk (PRDA)
Hari ini perusahaan penyedia laboratorium klinik ini akan resmi melantai di pasar modal dengan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO). Tepat pada pembukaan perdagangan nanti, saham Prodia Widyahusada akan resmi diperdagangkan. PRDA menawarkan 187.500.000 saham baru dengan harga Rp6.500 per saham. Dengan begitu dana yang ditargetkan melalui IPO ini berkisar Rp1,2 triliun.
Sekira 67 persen dana IPO akan dipakai untuk mengembangkan dan memperbesar jejaring outlet Prodia di Indonesia, baik di pasar yang ada saat ini maupun pasar baru. Sementara, sebesar 19 persen akan digunakan untuk memperkuat kemampuan dan kualitas layanan Prodia melalui pembelian peralatan teknologi diagnostik generasi terbaru. Sisanya 14 persen atau Rp160,3 miliar akan digunakan untuk modal kerja, operasional dan tujuan kegiatan korporasi umum lainnya.
Perusahaan juga menunjuk PT Citigroup Securities Indonesia (CG), PT Credit Suisse Securities Indonesia (CS), dan PT Indo Premier Securities (PD) selaku Penjamin Pelaksana Emisi Efek.
PT Bank Victoria International Tbk (BVIC)
Bank Victoria menyuntikkan dana Rp100 miliar untuk PT Andalan Finance Indonesia (AFI). Hal itu tertuang dalam penandatanganan perjanjian fasilitas kredit. Suntikan dana tersebut dalam bentuk Fixed Loan Line Limit – Non Revolving. Kerjasama ini merupakan yang pertama kalinya diterima oleh AFI dari Bank Victoria, dan rencananya akan kembali memberikan tambahan fasilitas pada tahun 2017 nanti.
Tercatat dalam 3 bulan terakhir, AFI telah mendapatkan tambahan fasilitas kredit senilai Rp1 triliun dari beberapa bank nasional terkemuka seperti Bank BCA (Rp300 miliar) dan Bank Mandiri (Rp250 miliar).
Adapun hingga November 2016, perseroan telah berhasil menyalurkan pembiayaan sebesar Rp3,2 triliun atau meningkat sebesar 22 persen dari periode yang sama pada tahun lalu. Penyaluran pembiayaan tersebut telah mencapai 95% dari target pembiayaan hingga akhir tahun 2016 sebesar Rp3,4 triliun dengan komposisi pembiayaan didominasi oleh kendaraan bekas dengan porsi sebesar 75 persen. Sisanya sebesar 25 persen merupakan pembiayaan kendaraan baru.
PT Nirvana Development Tbk. (NIRO)
Emiten properti ini memulai operasional mal baru di Baturaja, Sumatera Selatan. Pusat perbelanjaan bernama Citimall Baturaja itu akan menjadi kontributor baru bagi pendapatan perseroan.
Berdasarkan publikasi yang diterbitkan NIRO, Citimall Baturaja memiliki luas sewa bersih atau net leasable area seluas 11.489 m2 dengan harga sewa rata-rata mencapai Rp50.000 per m2 untuk penyewa utama (anchor tenant) dan Rp110.00 per m2 untuk penyewa biasa.
Selain di Baturaja, lokasi mal milik NIRO sebagian besar berada di kota lapis kedua, antara lain Mall Cirebon Super Block, Borneo Citimall Pangkalan Bun, dan Borneo Citimall Kapuas.
Sebelummya, emiten bersandi saham NIRO telah mengakuisisi dua mal, yakni Supermall Cianjur dan Supermall Sukabumi. NIRO merogoh kocek Rp73,97 miliar untuk mencaplok Supermal Cianjur. Sementara itu, nilai akuisisi Supermall Sukabumi mencapai Rp133,8 miliar.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
BNI akan melayani setoran penerimBaan negara melalui Modul Penerimaan Negara Generasi 2 (MPN G2) berupa penerimaan pajak, penerimaan negara bukan pajak, serta cukai.
BNI berperan aktif dalam melayani kementerian atau lembaga dalam melakukan setoran penerimaan negara baik dalam mata uang rupiah maupun valuta asing melalui lebih dari 1.800 kantor cabang BNI dalam maupun luar negeri (Singapura, Hong Kong, Tokyo, Seoul, London, dan New York), kurang lebih 17.000 ATM, 700 lebih mini ATM yang tersebar di kementerian atau lembaga serta internet banking.
Untuk mendukung program non-tunai Pemerintah, BNI aktif mendorong nasabah untuk menggunakan Internet Banking Corporate dalam melakukan setoran penerimaan negara. Hal ini juga turut mendukung gerakan go green karena bukti penerimaan negara akan disampaikan kepada penyetor melalui email, tidak lagi menggunakan kertas.
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.382,65 | 0,56% | 4,26% | 7,54% | 8,69% | 19,21% | - |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.093,4 | 0,43% | 4,43% | 6,99% | 7,44% | 2,54% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.079,4 | 0,60% | 3,98% | 7,06% | 7,74% | - | - |
Capital Fixed Income Fund | 1.844,45 | 0,53% | 3,89% | 6,66% | 7,38% | 17,02% | 40,39% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.270,42 | 0,81% | 3,88% | 6,54% | 7,20% | 20,19% | 35,64% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.