Bareksa.com – Grup Lippo milik taipan Mochtar Riady kembali menambah instrumen investasi Dana Investasi Real Estate (DIRE) di Singapura. Kali ini, melalui Lippo Mall Kuta milik PT Lippo Karawaci Tbk (LPKR).
Dalam keterangannya Senin, 5 Desember 2016, Lippo Mall Kuta akan masuk dalam Lippo Malls Indonesia Retail Trust (LMIR Trust), sebuah DIRE yang tercatat di Bursa Efek Singapura sejak 19 November 1997. Saat ini, portofolio LMIR Trust terdiri atas 19 mal ritel dan tujuh ruang ritel yang terletak di dalam mal ritel lainnya dengan rata-rata hunian 95 persen.
Dari portofolio itu, total area disewakan bersih mencapai 765.273 meter persegi dengan total valuasi S$1,8 miliar per 31 Desember 2015. Adapun hingga 30 November 2016, LMIR Trust berkapitalisasi pasar S$1 miliar atau US$760 juta (sekitar Rp10,22 triliun)
Direktur Eksekutif LMIR Trust Viven Gouw Sitiabudi mengatakan, akuisisi Lippo Mall Kuta akan memberikan beberapa manfaat bagi para pemegang unit penyertaan karena akan memperbesar portofolio LMIR Trust serta meningkatkan pendapatan. “Hal ini akan turut memperluas jangkauan LMIR Trust di sektor mal ritel di Indonesia, serta memperoleh manfaat dari skala ekonomi yang memungkinkan LMIR Trust berpotensi mengoptimalkan biaya operasional atas portofolio yang lebih besar dan meningkatkan daya tawar terhadap penyewa dan penyedia jasa lainnya,” tutur Viven.
Akuisisi Lippo Mall Kuta juga memungkinkan LMIR Trust untuk mendiversifikasi portofolionya secara geografis di seluruh Indonesia, sehingga mengurangi risiko atas konsentrasi aset portofolio LMIR Trust yang semakin besar. Viven juga percaya, bahwa diversifikasi pendapatan lebih berpotensi meningkatkan ketahanan serta stabilitas aliran pendapatan LMIR Trust, sehingga akan menguntungkan para pemegang unit penyertaan.
Presiden Direktur Lippo Karawaci Ketut Budi Wijaya menyampaikan, transaksi akuisisi Lippo Mall Kuta merupakan penegasan atas strategi asset light perseroan yang berkelanjutan. “Sehingga diharapkan dapat meningkatkan pendapatan dan pertumbuhan laba perseroan tahun 2016,” imbuhnya.
Informasi saja, hingga September 2016, Lippo Karawaci meraup laba bersih Rp665 miliar, naik 907,57 persen dibandingkan periode September 2015 sebesar Rp 66 miliar. Kenaikan laba Lippo Karawaci ditopang oleh keuntungan dari selisih kurs, dimana tahun lalu perseroan membukukan rugi selisih kurs.
Laba perseroan juga tak lepas dari recurring income yang mengalami kenaikan sebesar 26 persen menjadi Rp5 triliun, atau memberikan kontribusi sebesar 68 persen terhadap total pendapatan perseroan.
Segmen ini bertumbuh berkat kenaikan pendapatan dari divisi kesehatan (healthcare) sebesar 27 persen menjadi Rp3,8 triliun. Selain itu, pendapatan dari pusat perbelanjaan juga naik 45 persen menjadi Rp261 miliar sedangkan dari hotel dan hospitality tumbuh 6 persen menjadi Rp277 miliar. (hm)