BeritaArrow iconBerita Ekonomi TerkiniArrow iconArtikel

Lepas Dari Kasus Penyelundupan & Menerima Klaim Asuransi, Saham TRAM Lompat 29%

Bareksa17 November 2016
Tags:
Lepas Dari Kasus Penyelundupan & Menerima Klaim Asuransi, Saham TRAM Lompat 29%
Kapal pengangkut LNG Aquarius milik Trada Maritime Tbk (Company)

Sebelumnya saham TRAM disuspensi oleh Bursa pada tanggal 26 Oktober 2016

Bareksa.com - Harga saham PT Trada Maritime Tbk (TRAM) melonjak signifikan pada perdagangan hari ini 17 November 2016, setelah bursa melepas status penghentian sementara perdagangan (suspensi) saham tersebut. Peningkatan harga saham perkapalan ini juga seiring penyelesaian permasalahan anak usaha perseroan terkait penyelundupan minyak dan klaim asuransi.

Hingga pukul 11.00 WIB, volume perdagangan TRAM di pasar reguler mencapai 9,5 juta lot, jauh di atas volume perdagangan saham-saham lain menurut data Bursa Efek Indonesia hari ini. Bahkan, jarak dengan posisi kedua untuk volume terbesar hari ini sebesar 2 juta lot.

Nilai transaksi perdagangan saham TRAM hingga jeda siang hari ini sebesar Rp148,6 miliar. Sebelumnya saham TRAM disuspensi oleh Bursa sejak tanggal 26 Oktober 2016 dan mulai dibuka pada hari ini.

Promo Terbaru di Bareksa

Ramainya perdagangan saham perkapalan ini juga seiring dengan peningkatan harga sahamnya. Harga saham TRAM naik hingga 29,2 persen menjadi Rp168 dari penutupan sebelumnya Rp130.

Grafik: Pergerakan Harga Saham TRAM Secara Intraday

Illustration

Sumber: Bareksa.com

Yang menarik, broker pembeli saham TRAM terbesar di pasar reguler yakni PT Daewoo Securities (YP) juga tercatat menjadi penjual terbesar saham tersebut.

Berdasarkan pantauan Bareksa, di pasar reguler YP membeli sebanyak 1,8 juta lot saham TRAM dengan nilai transaksi sebesar Rp27,8 miliar dengan harga rata-rata Rp156,3 per saham. Pada saat yang sama, YP juga menjual 2,1 juta lot saham TRAM dengan nilai transaksi Rp32,4 miliar Rp156,4 per saham.

Tidak hanya YP, di pasar reguler Valbury Asia Securities (CP) juga memborong 1 juta lot dengan harga rata-rata Rp153,6 per saham senilai Rp15,3 miliar. Di urutan ketiga adalah Equity Securities yang memborong 784 ribu lot saham TRAM pada harga Rp171,9 per saham, senilai Rp13,5 miliar.

Penyelesaian Kasus

Dalam penjelasannya kepada Bursa Efek Indonesia, manajemen TRAM mengatakan bahwa kapal entitas anak perseroan, MT Jelita Bangsa telah berhasil menyelesaikan permasalahan kasus dugaan penyelundupan minyak mentah yang dilakukan oknum nahkoda dan awal kapal. Kapal terkait disita oleh pengadilan dan telah ada keputusan pengadilan dengan dihukumnya nahkoda dan awak kapal. Kapal tersebut sudah terjual dalam bentuk scrap.

Meskipun demikian, perseroan masih dalam daftar hitam (blacklist) Pertamina dan tidak ada kontrak lagi dengan Pertamina.

Terkait dengan klaim asuransi untuk kapal Lentera Bangsa yang terbakar, perseroan telah berhasil menyelesaikan isu tersebut pada kuartal pertama 2016. PT Asuransi Dayin Mitra dan PT Asuransi Purna Artanugraha melalui reasuransi QBE menyetujui dan menyelesaikan pembayaran proceed klaim FSO Lentera Bangsa senilai US$24 juta.

Meskipun demikian, status gagal bayar masih menempel pada perseroan. Perseroan masih memiliki notice of default dari International Finance Corporation (IFC) dan PT Bank of Tokyo Mitsubishi UFJ Ltd (BTMU). Perseroan pun masih menlanjutkan proses restrukturisasi utang.

"Saat ini kami masih berdiskusi secara intensif dengan beberapa kreditur," tulis Corporate Secretary TRAM Asnita Kasmy dalam penjelasan kepada bursa tertanggal 15 November 2016. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A

1.382,65

Up0,56%
Up4,26%
Up7,54%
Up8,69%
Up19,21%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.093,4

Up0,43%
Up4,43%
Up6,99%
Up7,44%
Up2,54%
-

STAR Stable Amanah Sukuk

autodebet

1.079,4

Up0,60%
Up3,98%
Up7,06%
Up7,74%
--

Capital Fixed Income Fund

1.844,45

Up0,53%
Up3,89%
Up6,66%
Up7,38%
Up17,02%
Up40,39%

Insight Renewable Energy Fund

2.270,42

Up0,81%
Up3,88%
Up6,54%
Up7,20%
Up20,19%
Up35,64%

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua