BeritaArrow iconKategoriArrow iconArtikel

Para Petinggi TAXI Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembayaran Obligasi TAXI?

05 Desember 2016
Tags:
Para Petinggi TAXI Mengundurkan Diri, Bagaimana Nasib Pembayaran Obligasi TAXI?
Logo PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI), perusahaan operator taksi Express (Bareksa/Hanum K. Dewi)

Obligasi TAXI Senilai 1 Triliun Akan Jatuh Tempo Pada 24 Juni 2019

Bareksa.com – Direktur Utama dan Komisaris Utama PT Express Transindo Utama Tbk (TAXI) serta beberapa komisaris dan direksi mengundurkan diri dari jabatannya. Secara total, ada enam orang anggota manajemen yang mundur dari jabatannya di perusahaan taksi yang terafiliasi Grup Rajawali ini.

Menurut Handy Prawira, Sekretaris Perusahaan dalam keterangan Jumat 2 Desember 2016, disebutkan bahwa Daniel Podiman mundur sebagai Direktur Utama perseroan dan David Santoso juga mundur sebagai Direktur Perusahaan TAXI.

Surat pengunduran diri per tanggal 2 Desember 2016 tersebut akan efektif sejak 19 Januari 2017 atau setelah RUPSLB digelar. Selain itu, Tan Tjoe Liang juga mengundurkan diri sebagai Komisaris Utama, tidak hanya itu Darjoto Setyawan dan S.Y Wenas serta Paul Capelle juga mengundurkan diri sebagai Komisaris Perseroan.

Promo Terbaru di Bareksa

Dengan demikian berdasarkan laporan keuangan per 30 September 2016 maka anggota Direksi yang tersisa hanya Herwan Gozali dan Shafruhan Sinungan sedangkan anggota Komisaris tidak tersisa satupun.

Pendapatan Mulai Menurun

Pada tanggal 24 Juni 2014, perseroan menerbitkan Obligasi I Express Transindo Utama dengan nilai nominal Rp 1 triliun dengan tenor 5 tahun. Perseroan menerbitkan obligasi dengan tujuan untuk pembelian kendaraan dan infrastruktur pendukung lainnya guna menunjang ekspansi grup Express.

Terus menurunnya tingkat acuan suku bunga di Indonesia membuat penerbitan obligasi dengan sifat bunga tetap (fixed rate) merupakan suatu kerugian bagi emiten berkode TAXI ini di tengah penurunan pendapatan hingga kuartal III 2016.

Gambar : Perbandingan Pendapatan dan Laba Operasional 4 Tahun Terakhir (Rp Miliar)

Illustration

Sumber: Laporan Keuangan TAXI

Bareksa melihat, adanya penurunan pendapatan sebesar 29 persen menjadi Rp 512 miliar menyeret penurunan yang terjadi pada laba operasional sebesar 71,4 persen menjadi Rp 46 miliar. Adanya beban bunga yang harus dibayar setiap tahunnya senilai Rp 122,5 miliar hanya untuk bunga obligasi membuat TAXI berpeluang mencatatkan penurunan nilai aset apabila angka laba operasional perusahaan berada di bawah angka kewajiban beban bunga yang harus dibayarkan.

Gambar : Perbandingan Laba Bersih dan Beban Bunga TAXI 4 Tahun Terakhir (Rp Miliar)

Illustration

Obligasi yang diterbitkan pada tahun 2014 membuat beban bunga yang tercatat pada tahun 2015 dan 2016 meningkat signifikan bahkan berada di atas laba bersih perusahaan. Hal tersebut membuat manajemen baru yang akan diputuskan pada RUPSLB mendatang (19 Januari 2017) perlu melakukan suatu inovasi atau terobosan baru guna meningkatkan pendapatan dengan harapan mampu untuk setidaknya menutupi beban bunga dan terhindar dari ancaman penurunan nilai aset. (hm)

Pilihan Investasi di Bareksa

Klik produk untuk lihat lebih detail.

Produk EksklusifHarga/Unit1 Bulan6 BulanYTD1 Tahun3 Tahun5 Tahun

Trimegah Dana Tetap Syariah

1.379,53

Up1,02%
Up5,18%
Up7,30%
Up8,82%
Up19,45%
-

Trimegah Dana Obligasi Nusantara

1.089,71

Up0,44%
Up5,40%
Up6,62%
Up7,08%
Up2,64%
-

Capital Fixed Income Fund

1.837,78

Up0,53%
Up3,93%
Up6,27%
Up7,42%
Up17,19%
Up40,03%

STAR Stable Amanah Sukuk

1.075,16

Up0,66%
Up3,97%
Up6,64%
---

Insight Renewable Energy Fund

2.257,46

Up0,72%
Up3,68%
Up5,94%
Up6,95%
Up19,66%
Up35,50%
Tags:

Video Pilihan

Lihat Semua

Artikel Lainnya

Lihat Semua