Nostalgia Tahun 2009, Saham Bakrie Teraktif di Bursa

Bareksa • 27 Oct 2016

an image
Ketua Umum Partai Golkar Aburizal Bakrie memakai pakaian khas India yang diberikan Gema Sadhana di Kantor DPP Golkar, Jakarta Pusat, Rabu 15 Oktober 2014. (ANTARA FOTO/Vitalis Yogi Trisna)

Padahal seluruh saham B7 ini sempat bertengger di Rp50 per lembar saham.

Bareksa.com - Sekitar tujuh tahun yang lalu, tepatnya pada Kamis, 6 Agustus 2009, lebih dari separuh transaksi di Bursa Efek Indonesia dikuasai oleh saham-saham yang terafiliasi Grup Bakrie. Terdapat tujuh saham yang kala itu dikenal dengan Bakrie 7, yang menyumbang hingga 51 persen transaksi di Bursa.

Ketujuh saham tersebut adalah PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT Bakrie & Brother Tbk (BNBR), PT Energi Mega persada Tbk (ENRG), PT Dharma Henwa Tbk (DEWA), PT Bakrie Telecom Tbk (BTEL), PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk (UNSP) dan PT Bakrieland Development Tbk (ELTY).

Kelompok B7 ini sedang sangat populer, selain karena dikendalikan oleh Aburizal Bakrie yang merupakan Menko Kesra saat itu, tetapi juga karena porsi saham beredar di publik yang sangat besar.

Lain dulu, lain sekarang. Kini, semua saham Bakrie 7 turun seiring dengan berkurangnya popularitas pria yang kerap disebut Ical tersebut. Semua saham dalam kelompok B7 pernah jatuh ke Rp50, level terendah untuk perdagangan di pasar reguler BEI.

Namun hari ini Kamis 27 Oktober 2016, saham Bakrie kembali mendominasi perdagangan di papan perdagangan bursa. Hingga penutupan sesi pertama hari ini, dari daftar sepuluh saham teraktif berdasarkan frekuensi jual-beli, lima di antaranya merupakan milik Grup Bakrie.

Mereka adalah DEWA, BUMI, ENRG, BRMS, dan UNSP. Tiga dari lima saham ini mencatat peningkatan terbesar karena bangkit dari level Rp50. Saham DEWA bahkan menjadi saham dengan kenaikan paling tinggi pada perdagangan sesi pertama dengan naik hingga 34 persen. 

Tabel Saham Teraktif Perdagangan Sesi I, 27 Oktober 2016


Sumber: Bareksa.com

Saham DEWA dibuka di angka Rp50 per lembarnya. Saham emiten jasa minyak dan gas ini juga termasuk salah satu saham milik Bakrie yang tidur cukup lama di dasar bursa saham.  NIlai perdagangan saham DEWA mencapai Rp161 miliar dengan sebanyak 27,8 juta lot telah berpindah tangan. 

Saham paling aktif kedua hari ini adalah ENRG. Saham perusahaan minyak dan gas ini ini diperdagangkan hingga 42 juta lot dengan valuasi hingga Rp233,8 miliar. Saham ENRG hingga penutupan sesi pertama naik 7,69 persen ke Rp56. 

Saham BUMI juga kembali naik signifikan 17,82 persen ke angka Rp238 per lembarnya dari sebelumnya 202 per lembar saham. Hingga penutupan sesi pertama ada 13,5 juta lot saham BUMI yang diperdagangkan dengan nilai Rp316,3 miliar. 

Selain itu ada juga saham BRMS yang juga ikut menjadi jajaran top gainer  di bursa. Saham tambang mineral ini naik 11,96 persen ke Rp103 per lembar sahamnya. Saham BRMS sudah diperdagangkan hingga 22 juta lot dengan nilai Rp219 miliar.

Saham Bakrie terakhir yang masuk 10 saham teraktif adalah UNSP. Saham sektor perkebunan ini juga naik hingga 24 persen dari Rp50 menjadi Rp62 per lembarnya. Ada 18,6 juta lot saham yang diperdagangkan di bursa dengan nilai Rp105,8 miliar. (hm)