Bareksa.com – Seminggu sudah umur PT Aneka Gas Industri Tbk (AGII) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Dalam periode ini, pergerakan saham AGII terlihat stagnan dan hanya sekali menyentuh level tertinggi Rp1.225 saat hari pencatatan 28 September 2016.
Aneka Gas melepas 766,66 juta saham dengan harga penawaran Rp1.100 per saham. Dari penawaran perdana (initial public offering/IPO) ini, perseroan meraup dana Rp843,33 miliar.
Ternyata, ada salah satu investor yang menyumbang besar dari pencapaian hasil IPO Aneka Gas. Investor yang dimaksud adalah International Finance Corporation (IFC), yang merupakan anggota Kelompok Bank Dunia.
Dalam keterangannya hari ini (Rabu, 5 Oktober 2016), IFC mengungkapkan ikut berpartisipasi dalam IPO Aneka Gas sebesar US$11 juta atau setara dengan Rp143,29 miliar (kurs tengah BI per 27 September 2016 Rp13.025 per US$). Mengacu pada hasil IPO Aneka Gas, maka IFC menyumbang 16,99 persen.
Berdasarkan keterangan IFC, dana investasi saham itu akan digunakan untuk mendukung pembangunan pabrik dan fasilitas distribusi baru Aneka Gas di berbagai kawasan di Indonesia termasuk di Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali dan Nusa Tenggara Barat.
Grafik: Historikal Harga Saham AGII
Sumber: Bareksa.com
“Perusahaan yang mendukung kebutuhan konsumen dan mendorong sektor UKM adalah kunci dalam penciptaan lapangan kerja dan pertumbuhan ekonomi, khususnya di daerah tertinggal,” ungkap Country Manager IFC Indonesia Azam Khan.
”Perusahaan yang melayani sektor kesehatan adalah salah satu fokus penting bagi IFC. Hal ini sejalan dengan upaya pemerintah untuk meningkatkan akses kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia pada 2019,” tambah Azam.
Hadir di Indonesia sejak 1968, IFC telah membiayai dan memobilisasi investasi hingga lebih dari US$6.6 miliar untuk berbagai proyek sektor swasta. Melalui kombinasi investasi dan jasa pendampingan, IFC bekerja untuk mengurangi dampak dari perubahan iklim, meningkatkan pendapatan di daerah pedesaan dan mempromosikan urbanisasi yang berkelanjutan di Indonesia.
Sementara itu, Aneka Gas memproduksi berbagai jenis gas industri termasuk oksigen, nitrogen, argon dan lainnya untuk mendukung beragam sektor termasuk agrobisnis, produk konsumen, dan Usaha Kecil dan Menengah (UKM).
Perusahaan ini menguasai lebih dari 30 persen dari keseluruhaan produksi gas industri, dengan posisi yang krusial di sektor kesehatan, dimana Aneka Gas memasok 75 persen dari kebutuhan gas medis, peralatan dan jasa terkait lainnya bagi rumah sakit dan fasilitas kesehatan lainnya.
“Sebagai satu-satunya perusahaan gas industri yang memiliki jaringan distribusi dengan jangkauan nasional, Aneka Gas memiliki posisi bersaing untuk dapat memenuhi permintaan yang kian meningkat di seluruh Indonesia, khususnya di daerah tertinggal,” ungkap Vice President Director Aneka Gas Rachmat Harsono.
“Melalui basis konsumen kami yang luas dari sektor kesehatan, makanan dan minuman, hingga otomotif dan konstruksi, memberikan kesempatan bagi kami untuk dapat berkontribusi pada pertumbuhan nasional di berbagai spektrum,” ujarnya.
Hari ini, saham AGII bergerak naik 1,36 persen atau naik 15 poin dari Rp1.100 menjadi Rp1.115 per saham pada penutupan perdagangan sesi I. Sebanyak 157.651 lot saham AGII berpindah tangan dengan total nilai transaksi Rp17,5 miliar. (hm)