Cermati Saham Tambang Dalam Jangka Panjang
Indeks saham tambang sudah mencatatkan keuntungan 63,82 persen atau empat kali lipat IHSG year to date
Indeks saham tambang sudah mencatatkan keuntungan 63,82 persen atau empat kali lipat IHSG year to date
Bareksa.com - Pamor saham-saham sektor pertambangan di perdagangan Bursa Efek Indonesia (BEI) masih belum redup. Indeks saham mining terus mencatat pertumbuhan positif. Namun, investor tidak disarankan melihat saham mining dalam jangka pendek.
Analis PT Asjaya Indosurya Securities William Surya Wijaya mengungkapkan, saham mining masih akan bagus terutama terkait dengan harga komoditas yang masih menguat. "Tapi, mining kita bicara jangka panjang," terang William kepada Bareksa, Jumat, 4 November 2016.
Pernyataan William mengacu pada histori pergerakan saham mining beberapa tahun ke belakang. William bilang, sektor mining baru naik lagi setelah tiga tahun lalu terpuruk.
Promo Terbaru di Bareksa
Untuk tren baik belakangan ini, William pun melihat, salah satu faktornya adalah cuaca dan permintaan yang tinggi dari dalam negeri terkait banyaknya pembangunan power plant.
Equity Research Analyst PT Minna Padi Investama Christian Saortua menambahkan, salah satu penggerak indeks saham mining adalah harga komoditas batubara yang naik signifikan. Hal ini tentu saja mengembalikan masa kejayaan batubara seperti tahun 2012-2013 lalu.
Atas beberapa faktor itu, Christian merekomendasikan beberapa saham yang bisa diperhatikan hingga akhir tahun ini. "Saham pilihan yang bisa dicermati antara lain ITMG, HRUM dan INDY," imbuh Christian.
Sejak awal tahun hingga penutupan perdagangan 3 November 2016, indeks saham tambang sudah mencatatkan keuntungan 63,82 persen atau empat kali lipat dibandingkan dengan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik 16,04 persen year to date.
Grafik: Perbandingan Return Indeks Mining dan IHSG year to date
Sumber: Bareksa.com
Terlalu Signifikan
"Kalau harga naik signifikan, biasanya tidak sustain dan akan turun lagi," kata Direktur Keuangan United Tractors Iwan Hadiantoro.
Grafik: Harga Batu Bara Acuan
Sumber: Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral
Sebagai informasi, harga batu bara acuan yang dikeluarkan oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mencapai US$84,89 per metrik ton pada November 2016. Angka ini sudah melonjak 22,9 persen dibandingkan bulan sebelumnya dan 59,6 persen sejak awal tahun. (hm)
Pilihan Investasi di Bareksa
Klik produk untuk lihat lebih detail.
Produk Eksklusif | Harga/Unit | 1 Bulan | 6 Bulan | YTD | 1 Tahun | 3 Tahun | 5 Tahun |
---|---|---|---|---|---|---|---|
Trimegah Dana Tetap Syariah Kelas A | 1.384,88 | 0,21% | 4,05% | 7,72% | 8,08% | 19,46% | 38,34% |
Trimegah Dana Obligasi Nusantara | 1.095,38 | 0,14% | 4,09% | 7,18% | 7,47% | 3,23% | - |
STAR Stable Amanah Sukuk autodebet | 1.084,98 | 0,55% | 4,00% | 7,61% | 7,79% | - | - |
Capital Fixed Income Fund autodebet | 1.853,59 | 0,53% | 3,86% | 7,19% | 7,36% | 17,82% | 41,07% |
Insight Renewable Energy Fund | 2.287,69 | 0,82% | 4,11% | 7,35% | 7,53% | 19,98% | 35,83% |
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.
Produk Belum Tersedia
Ayo daftar Bareksa SBN sekarang untuk bertransaksi ketika periode pembelian dibuka.