Bareksa.com - PT Indosat Tbk (ISAT) ditargetkan akan mendapatkan tambahan pendapatan sebesar Rp300 miliar dari layanan keuangan perseroan, Dompetku. Hingga semester pertama 2016 Dompetku telah memberikan revenue hingga Rp130 miliar.
Group Head Mobile Financial Services Indosat Ooredoo, Randy Pangalila, kepada Bareksa.com mengatakan bahwa pertumbuhan bisnis finansial Indosat sangat menggembirakan. Menurutnya, perputaran uangnya sudah mencapai Rp5 triliun sejak awal 2016 hingga bulan Agustus 2016. "Perputaran uang per harinya mencapai Rp100 juta," katanya.
Ia melanjutkan, pendapatan perseroan terutama berasal dari biaya airtime, bill, dan juga online payment. Daerah pinggiran Pulau Jawa, menurutnya, menjadi basis terbesar bagi pengguna Dompetku. Daerah-daerah non perkotaan di Jawa menurutnya memang menjadi target perusahaan sejak awal.
"Target kita adalah financial inclusion, jadi kita masuk ke pasar-pasar di pinggir. Kita tidak neko-neko kok," ujarnya.
Ia melanjutkan, pada aturan yang beredar saat ini maksimal pengisian saldo uang yang dapat dibawa secara virtual dalam aplikasi ponsel ini adalah Rp5 juta. Angka di bawah Rp5 juta ini menurutnya cocok dengan masyarakat di pinggir pulau Jawa.
Mereka yang ingin melakukan transaksi melebihi Rp5 juta dipastikan sudah menggunakan perbankan konvensional. Pasar inilah yang dicoba digarap oleh Indosat. Menurutnya pada periode Januari-April saja, subscriber Dompetku telah bertambah 83,6 persen dibandingkan pada tahun sebelumnya.
"Kita berharap tahun ini pertumbuhan subscribernya mencapai 200 persen, sedangkan dari sisi transaksi kita bisa tumbuh hingga 600 persen," katanya.
Randy mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan kerjasama dengan 59 bank untuk mendukung Dompetku. Selain itu, pihaknya juga saat ini memiliki 79 online partner yang menjadikan Dompetku sebagai alat pembayaran. Dompetku juga bekerjasama dengan operator lain seperti T-Cash, dan XLKu.
Sementara itu, Indosat sendiri telah berhasil mencatatkan keuntungan Rp 428,1 miliar sepanjang semester I 2016. Kondisi ini berbanding terbalik pada periode sama tahun lalu dimana perseroan harus rugi hingga Rp 733,8 miliar.
Keuntungan Indosat didapatkan dari laba kurs sebesar Rp 376,6 miliar sepanjang semester I 2016. Sedangkan pada periode sama tahun sebelumnya perseroan harus menanggung rugi kurs Rp996,5 miliar.
Pendapatan emiten berkode ISAT sepanjang semester pertama 2016 adalah Rp13,942 triliun atau naik 10,5 persen dibandingkan periode sama tahun lalu sebesar Rp12,62 triliun. Pendapatan bisnis perseroan berasal dari jasa non selular sebesar Rp 2,35 triliun dan seluler sebesar Rp 11,59 triliun. (hm)