Bareksa.com - Harga saham PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk (PGAS) hari ini Jumat 26 Agustus 2016 ditutup naik tipis dengan nilai transaksi yang terbesar di Bursa Efek Indonesia. Meski harga saham distributor gas ini naik, terpantau investor asing justru mencatatkan jual bersih (net sell).
Hari ini, harga saham PGAS ditutup di Rp3.050, naik 0,6 persen dibandingkan penutupan sebelumnya di Rp3.330. Dengan pergerakan yang cukup volatil, saham PGAS sempat menyentuh level tertinggi intraday di Rp3.420 dan level terendah di Rp3.290.
Sebanyak 755.902 lot saham PGAS berpindah tangan dengan total nilai Rp254,8 miliar, top value untuk perdagangan di bursa hari ini. Adapun transaksi saham di Bursa Efek Indonesia hari ini senilai Rp5,86 triliun dengan beli bersih asing Rp174,8 miliar.
Grafik: Pergerakan Harga Saham PGAS Intraday 26 Agustus 2016
Sumber: Bareksa.com
Meskipun harga saham PGAS naik, terpantau asing mencatatkan jual bersih senilai Rp25,83 miliar.
Broker asing yang paling banyak menjual saham PGAS hari ini adalah Morgan Stanley Asia Indonesia (MS) dengan total nilai Rp13,1 miliar, atau lebih dari separuh jual bersih yang dilakukan asing hari ini. Total saham yang dijual oleh MS sebanyak 39.335 lot pada hari ini.
Adapun Citigroup Securities Indonesia (CG) mencatat jual bersih terbesar kedua untuk saham PGAS hari ini dengan penjualan sebanyak 36.710 lot senilai Rp12,4 miliar.
Broker asing lain yang mecatat jual bersih di urutan ketiga adalah Deutsche Securities Indonesia (DB) dengan menjual sebanyak 31.244 lot saham PGAS senilai Rp10,7 miliar.
Saham PGAS sedang aktif diperdagangkan seiring ramainya isu penggabungan dengan PT Pertamina (Persero), sebagai upaya pemerintah untuk membentuk sinergi perusahaan BUMN dengan bisnis sejenis. Dalam rencana yang diajukan oleh Kementerian BUMN, Pertamina akan mengakuisisi seluruh saham PGAS yang saat ini dimiliki oleh pemerintah.
Menurut Kementerian BUMN, tidak akan ada tender offer dalam proses akuisisi distributor gas itu oleh Pertamina, meskipun publikasi tentang aksi korporasi tersebut harus tetap sampai kepada pemegang saham minoritas. (Baca juga: Holding BUMN Migas: Tidak Ada Tender Offer, Akuisisi Pertamina Positif Bagi PGN?)