Bareksa.com - Berikut ini adalah intisari perkembangan penting di pasar modal dan aksi korporasi, yang disarikan dari media dan laporan keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia.
PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)
Anak usaha Sinarmas Land ini jadi emiten kawasan industri dengan performa terbaik dari sisi pencapaian pra penjualan, hingga awal Agustus tahun ini. Pada periode ini, Puradelta mencetak marketing sales lahan industri sebesar 50,7 hektare (ha).
Catatan itu membuat Puradelta berhasil melampaui targetnya pada tahun ini yang hanya mematok pra penjualan sebesar 50 ha.
PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI)
Emiten perbankan berlogo angka 46 optimis memasang target pertumbuhan bisnis kredit konsumsi. Konsumsi masyarakat yang masih tumbuh jadi salah satu alasan BNI.
Mematok pertumbuhan dua digit, BNI akan menggenjot segmen kredit pemilikan rumah (KPR) dan kredit tanpa agunan (KTA).
Manajer Investasi Tax Amnesty
Banyaknya minat manajer investasi untuk menjadi gateway tax amnesty membuat Otoritas Jasa Keuangan (OJK) memproses kriteria tambahan untuk diajukan ke Menteri Keuangan.
Kriteria manajer investasi tambahan yang ingin menjadi gateway dana tax amnesty terkait dengan modal besar. Dengan begitu, kriteria tambahan ini tidak terkait dengan dana repatriasi yang akan dibawa manajer investasi.
Harga CPO
Harga minyak sawit kembali melanjutkan kenaikan setelah rilis data ekspor CPO Malaysia periode Juli 2016 yang meningkat 21,24 persen. Pada penutupan perdagangan Bursa Malaysia Rabu, 10 Agustus 2016, harga CPO kontrak Oktober 2016 naik 30 poin atau 1,22 persen ke level 2.496 ringgit (US$626,11) per ton.
Angka ini meningkat 14,18 persen dari level terendah pada 12 Juli 2016 senilai 2.174 ringgit per ton.