Penjualan Kawasan Industri Semester 1 2016 Terburuk Sejak 2006, Akankah Membaik?

Bareksa • 04 Aug 2016

an image
Pekerja menyelesaikan pengerjaan pembangunan proyek 'masterpiece integrated development' Orange County dikawasan Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Kamis (17/9). Proyek seluas 322 hektar dengan nilai Rp250 triliun tersebut direncanakan rampung sesuai dengan jadwal yang nantinya akan menjadi kawasan industri dan hunian yang berkualitas. ANTARA FOTO

Naiknya realisasi investasi ditambah dengan momentum tax amnesty akan mendorong kinerja kawasan industri

Bareksa.com - Tax Amnesty membuat dunia investasi di Indonesia punya harapan untuk membaik. Pengampunan pajak yang diajukan pemerintah ini membuat pasar modal bergairah dan membuat investor kembali optimis dengan perekonomian Indonesia pada tahun ini.

Berdasarkan data Badan Koordinasi Penanaman Modal, Investasi yang datang ke Indonesia hingga kuartal kedua 2016 sudah lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun 2015.

Hingga kuartal kedua 2016 investasi yang dicatat BKPM mencapai Rp298,1 triliun atau naik 124,8 persen dibandingkan dengan 2015 yakni sebesar Rp259,7 triliun. Penanaman modal asing juga bertambah 12,3 persen dari Rp174,2 triliun menjadi Rp195,5 triliun.

Naiknya realisasi investasi ini tentu akan membawa segar pada developer kawasan industri. Pasalnya hingga akhir Juni tahun ini pembelian lahan belum mengalami penambahan yang berarti.

Colliers International Indonesia melaporkan jika sepanjang semester pertama tahun ini hanya ada penjualan area industri seluas 29,03 hektare. Penjualan ini hanya sebesar 13,9 persen dari total pembelian tanah industri tahun lalu yang mencapai 347,51 hektare.

Senior Associate Director Industrial Services Colliers International, Rivan Munansa, kepada Bareksa.com, Rabu 3 Agustus 2016 mengatakan di kuartal kedua sudah ada pembelian lahan yang dilakukan oleh perusahaan Eropa meskipun luasan hanya 5-7 hektare. "Tetapi kita mengantisipasi penjualan yang lebih besar di sektor kedua yang mengikuti perusahaan itu yakni dari sektor logistik," katanya.

Penjualan Industrial Estate dari Tahun 2006

Sumber: Colliers International Indonesia

Berdasarkan data Colliers, penyerapan pada tahun ini merupakan yang terendah semenjak tahun 2006. Pencapaian sepanjang semester pertama tahun 2016 pun penyerapannya tidak mencapai setengah dari total penjualan lahan industri di tahun 2015. Pelemahan ini menurut Rivan terjadi karena memang perekonomian Indonesia yang belum membaik.

Kenaikan realisasi investasi dan momentum tax amnesty diharapkan bisa membuat perekonomian bergerak karena sejauh ini indikator bisnis sudah mulai positif. Sehingga bisnis kawasan industri akan kembali pada jalurnya seperti yang terjadi di tahun 2010-2013.

"Interest rate juga mulai turun, hopefullly paling tidak tahun depan ekonomi akan berkembang," ujarnya.

Rivan memperkirakan akan ada penambahan cukup signifikan pada kuartal ketiga dan keempat, pasalnya sektor konsumsi sudah mulai pulih. Walaupun demikian ia tetap memperkirakan jika capaian pada tahun ini akan seramai tahun 2013 atau 2014.

"Semester satu ini memang paling rendah. Hal ini karena dulu memang banyak sekali yang masuk," katanya. (np)

Penjualan Kawasan Industri di Semester I 2016

Sumber: Colliers International Indonesia